Pemprov Jabar Klaim Stok Pangan Surplus Jelang Nataru, Begini Kondisinya

BANDUNG –  Pemprov Jabar melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) mengklaim ketersediaan 11 bahan pangan pokok strategis di 27 kabupaten kota dipastikan aman hingga akhir tahun 2022.

Kepala DKPP Jabar Arifin Soedjayana menjelaskan, kepastian aman tersebut berdasarkan laporan 27 kabupaten kota melalui data neraca.

“Berdasarkan data aplikasi neraca yang diinput oleh kabupaten kota, secara rata-rata 11 komoditas pangan strategis mengalami surplus,” ucapnya di Bandung Minggu (11/12).

 

Sementara, berdasarkan catatannya untuk ketersediaan beras di Jabar sampai saat ini telah mencapai 199,620 ton. Sedangkan untuk kebutuhannya, Arifin mengungkapkan telah mencapai sebanyak 84,901 ton.

Dia menambahkan, untuk komoditas beras saat telah terjadi surplus hingga 114,119 ton. “Tapi ada beberapa daerah yang mengalami defisit beras seperti di Kabupaten Bandung, Kabupaten Sukabumi, Cianjur dan Kota Cimahi, sisanya surplus,” ucapnya.

Selain beras, komoditas lainnya juga seperti bawang merah, Arifin mengungkapkan bahwa telah mengalami hal serupa. Bahkan, hal tersebut bisa terlihat dengan ketersediaan yang ada sampai saat ini telah mencapai 5,258 ton dari kebutuhan sebanyak 4,392 ton.

 

Sementara untuk daging sapi, ketersediaan sampai saat ini mencapai 3,340 ton dengan kebutuhan mencapai 2,454 ton. Sedangkan untuk telur ayam, ketersediaanya mencapai 14,593 ton.

Meski begitu, Arifin mengaku bahwa DKPP Jabar akan terus melakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap komoditas-komoditas pokok tersebut hingga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) seperti natal dan tahun baru 2023 (nataru).

“Kami juga akan terus memantau dan memastikan ketersediaan dan keamanan pangan menjelang Natal dan Tahun Baru terjamin,” ujarnya.

Selain melakukan pemantauan, Arifin menuturkan, pihaknya juga telah menggelar program Gelar Pangan Murah (GMP) di sejumlah kabupaten kota.

Menurut Arifin kegiatan GMP ini dinilai sangat penting bagi masyarakat. “Awal Desember kami menggelargelar (GMP) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Tasikmalaya. Di GPM kami menyediakan mulai dari bawang, gula, minyak goreng, hingga perdagingan,” pungkasnya.

Untuk diketahui, jelang nataru biasanya harga kebutuhan masyarakat kerap naik setiap tahunnya. Tak heran masyarakat kerap mengeluhkan kondisi tersebut lantaran membebani ekonomi warga. Namun Pemprov Jabar menjami jika stok barang dipastikan aman. (san/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan