—
Warga Sering Dengar Tangisan Wanita
KECELAKAAN tragis yang menewaskan dua orang di dekat Terowongan Tol Cisumdawu Dusun Cikubang Desa Citali Kecamatan Pamulihan, tak lepas dari cerita mistik warga sekitar. Sebagian meyakini jika kecelakaan itu akibat penghuni gaib meminta tumbal. Sebab, tak sedikit warga melihat penampakan dan tangisan suara perempuan yang memekik telinga.
Hamdan, warga Dusun Cikubang Desa Citali Kecamatan Pamulihan, misalnya. Dia mengaku pernah melihat bayangan seperti wanita yang mengenakan baju putih dengan rambut panjang. Penampakan itu sesekali muncul pada malam Selasa dan Jumat. Penampakan itu kerap hilang ketika akan masuk terowongan.
“Pantas ya, karena gunung dibabat, pepohonan, patilasan dibabat habis, jadi wajar bila ada makhluk astral yang terganggu. Seharusnya, pekerja tol meminta bantuan leluhur sekitar atau masyarakat yang dituakan untuk meminta izin,” katanya.
Tak hanya itu, lanjut Hamdan, di puncak terowongan ada sebuah bangunan mirip makam keramat yang sampai saat ini tidak diganggu alias dijaga warga sekitar. Konon, bangunan mirip makam itu sesepuh warga sini yang meninggal zaman dulu kala.
“Pertengahan tahun 2018 pernah bagian atas terowongan amblas hingga beberapa meter. Bahkan, diameternya sebesar sumur. Namun sudah diperbaiki dan di tutup pihak satker,” katanya.
Hal senada dikatakan Yuda Gojin yang pernah mendengar ada suara tangisan menakutkan. Bahkan, ia mengaku melihat sesosok mahluk yang menyeramkan, dengan rambut panjang terurai persis di sekitar terowongan tersebut.
Sejak melihat penampakan mahluk astral ini, kata dia, hingga sekarang tak lagi berani melewati jalur tersebut, jika pulang malam.
“Bukan hanya cerita orang saja, saya juga pernah melihatnya sendiri. Malah, setibanya di rumah, saya masih syok dan ketakutan,” ungkapnya.
Seperti diketahui dua orang meninggal dunia dan empat orang mengalami luka-luka setelah mobil minibus warna merah mengalami kecelakaan di ruas Jalan Tol Cisumdawu, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Kamis (10/9/2020).
Korban yang meninggal dunia itu, merupakan seorang sopir bernama Oma Tahroma dan seorang penumpang bernama Neng Nurhayati, warga Dusun Cimacan, RT 11 RW 3, Desa Pamekaran, Kecamatan Rancakalong.