Penularan Covid-19 Terus Bertambah, Kota Bandung Lockdown?

BANDUNG – Wali Kota Bandung, Oded M. Danial mengungkapkan, meskipun kasus penularan Covid-19 belum reda, pihaknya belum mengambil kebijakan lockdown secara langsung. Kendati begitu, kemungkinan menerapkan kebijakan lain bisa saja dilakukan untuk menekan penyebaran penularan Covid-19.

“Jadi tidak semata-mata langsung lockdown. Saya akan kaji terlebih dahulu dan membuat kebijakan,” kata Oded di Kecamatan Ujungberung, Selasa (8/9).

Mang Oded sapaan akrab Wali Kota Bandung ini menilai, banyaknya Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tertular covid-19 kemungkinan disebabkan sistem pelayanan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung yang bersentuhan dengan masyarakat. Sehingga, resiko penularannya tinggi.

’’Berbeda dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kalau Pemkot Bandung langsung ke masyarakat. Maka tidak bisa begitu muncul kasus, harus lockdown. Sementara Pemprov kan tidak langsung, mereka banyak koordinasi,” ungkapnya.

Dia memastikan, para pegawai yang terpapar virus korona telah ditangani secara baik. Mereka sudah melakukan isolasi, baik secara mandiri ataupun oleh pemerintah kota.

“Tentu hasil konsekuensi dari pelaksanaan uji usap, kita mendapat 117 terdampak. Tetapi terpenting sudah ditangani oleh dinas terkait untuk tindak lanjut ke depannya seperti apa,” kata Oded.

“Saya kemarin diskusi dengan Ketua Harian Gugus Tugas, pak Ema berdua dari perkembangan seperti itu kita akan memantau, saya ngobrol dengan ketua dewan dan Forkopimda. Selain melakukan penanganan langsung dalam waktu dekat, jangka panjang akan evaluasi,” imbuhnya.

Sementara itu untuk kebijakan Work From Home (WFH) atau relaksasi diberbagai sektor pihak akan mengkaji terlebih dahulu. Namun, terpenting kepada pegawai yang dinyatakan positif Covid-19 untuk melaksanakan instruksi secara disiplin ketika melakukan isolasi mandiri.

’’Seluruh lingkungan di Pemkot Bandung sudah diinstruksikan untuk diaterilisasi menggunakan cairan disinfektan, “Nanti saya akan mengkaji perlu WFH atau gimana,” katanya.

Sementara itu, Dinkes Kota Bandung juga berencana melakukan uji usap terhadap 7.000 lebih tenaga kesehatan. Uji ini akan digelar setelah menyelesaikan uji usap di 62 SKPD.

“Setelah ASN kami rencananya kami akan mengadakan swab ke nakes. Baik itu di puskesmas, rumah sakit pemerintah, swasta, seluruh nakes di Kota Bandung akan kami tes. Kurang lebih 7.000,” pungkasnya. (mg7/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan