Petani Kabupaten Bandung Butuh Peran Serta Pemerintah

SOREANG – Akibat dampak pandemi covid-19, Sejumlah petani di Kabupaten Bandung keluhkan menurunnya hasil pertanian dan omset penjualan. Selain akibat pemasaran terkendala covid-19, juga akibat kekeringan lahan yang mengakibatkan gagal panen.

Hal tersebut dikatakan Petani sayuran asal Kecamatan Pasirjambu, Anton (46), menurutnya, akibat harga sayuran jatuh, sebagian besar petani sayuran lebih memilih untuk tidak memanen sayurannya. Hal itu, sudah dirasakan petani dalam beberapa bulan terakhir.

Anton menjelaskan, semua petani mungkin merasakan hal yang sama. Oleh karena itu, dirinya berharap pemerintah bisa berperan aktif untuk membantu keluhan para petani. ” Peran serta Pemerintah Kabupaten Bandung sangat dinanti para petani. Banyak yang rugi, karena kebanyakan harga pertanian menurun dratis. Seperti harga kol hanya 700 rupiah per kilo. Bahkan harga labu siam saja hanya 200 rupiah,” kata Anton saat di wawancara awak media, Selasa (2/9).

Menurut Antos, selain merasakan kerugian akibat pandemi. Para petani juga, mulai merasakan dampak kemarau yang mulai terasa. ”Setelah merugi akibat adanya virus korona, sekarang dihadapi musim kemarau. Kami sangat membutuhkan peran pemerintah melalui dinas terkait, agar problem petani bisa diminimalisir,” jelasnya.

Hal yang sama dikatakan Doni Rosadi, seorang petani cabe kriting. Dodi mengakui, bahwa tanaman cabe kritingnya hanya dihargai 4000 rupiah per kilo gramnya. Oleh karena itu, dirinya memilih untuk tidak memanen tanaman cabenya. ”Kendati saya panen, ya untuk makan keluarga saja di rumah, buat bikin bumbu dapur atau sambal,” akunya.

Dodi menjelaskan, selama mereka bertani belum pernah menggunakan pupuk bersubsidi dari pemerintah yang bisa meringankan biaya produksi. Namun, kebanyakan petani mandiri dan tidak ada kelompok tani menaungi. Sehingga, tidak mengetahui adanya pupuk bersubsidi.

”Bahkan kami pun tidak tahu proses untuk mendapatkan pupuk tersebut, dan ada dimana? Kami tidak tahu. Kami berharap kepada pemerintah untuk segera turun tangan membantu mereka dengan cara menstabilkan kembali harga sayuran yang selama ini jatuh, serta lebih gencar lagi mensosialisasikan penggunaan pupuk bersubsidi bagi petani mandiri,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kasi Sarpras Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Agus Lukman mengatakan guna membantu lahan persawahan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau tiba, pihaknya sudah menyiapkan  pompa air yang akan disalurkan kepada para petani.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan