Sempat Tutup, RSUD Cililin Kembali Buka Pelayanan

NGAMPRAH – Setelah sempat ditutup selama beberapa hari saat ini Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali membuka pelayanan untuk masyarakat.

Penutupan RSUD Cililin tersebut setelah 400 lebih pegawai dan tenaga kesehatan di rumah sakit tersebut menjalani tes swab massal mencegah penyebaran Covid-19. ”Sekarang sudah beroperasi normal lagi setelah ditutup minggu kemarin. Tapi penutupannya juga enggak total, masih ada pelayanan yang buka,” kata Kepala Dinas Kesehatan KBB, Hernawan Widjajanto, Selasa (1/9).

Hernawan menyebut dari 400 pegawai dan tenaga kesehatan yang menjalani tes swab, hasilnya tidak ada yang positif. Namun sampel yang diterima baru sebagian sementara sebagian lagi masih ditunggu.

”Hasilnya baru sebagian tapi tidak ada yang positif. Kita tunggu sebagian lagi hasilnya, mudah-mudahan semuanya negatif karena kan mereka harus siaga terus selama pandemi ini,” jelasnya. bebernya.

Hernawan mengatakan pelaksanaan tes swab tersebut bukan karena ada pegawai RSUD Cililin yang positif Covid-19 melainkan karena memang sudah diagendakan sebelumnya. ”Memang sudah diagendakan sebelumnya, jadi bukan karena ada yang positif Covid-19. Pegawai dan tenaga kesehatan di sini kan berisiko tinggi,” tuturnya.

Sementara itu sejumlah dinas yang berada di Gedung A dan C kompleks Pemda Kabupaten Bandung Barat (KBB) pun kembali dibuka. Kendati begitu aktivitas belum berjalan normal seperti semula, ketika sebelum ditemukan adanya ASN KBB yang dinyatakan positif Covid-19.

Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengaku lebih menyukai ASN bekerja secara normal di kantor daripada Work From Home (WFH). Dirinya beralasan jika WFH dinilai tidak efektif karena banyak waktu kerja yang terganggu ketika ASN kerja dari rumah.

”Ya kalau WFH jelas kurang efektif, saya lebih suka ASN WFO (work from office). Semua fokus, efektif, dan koordinasi juga gampang,” akunya.

Namun, kata Umbara, pihaknya tidak bisa mengorbankan ASN lain ketika ditemukan ada lima ASN dari tiga dinas di KBB yang terkonfirmasi positif Covid-19. ”Langkah sterilisasi dan penutupan sementara aktivitas kantor harus dilakukan untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Alhasil lebih dari 500 pegawai yang terpaksa harus menjalani WFH,” pungkasnya.(mg6/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan