JAKARTA – Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga anak bungsu dari Amien Rais, Mumtaz Rais tidak yakin jika PAN Reformasi akan terbentuk dan menjadi bagian dari partai politik di Indonesia.
Bahkan, Mumtaz berjanji bila PAN Reformasi terbentuk dan akan diisi oleh sebagian anggota DPR maka dirinya akan berenang dari Pantai Indah Kapuk, Jakarta sampai ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
”Ini kalau sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1500-an, maka saya sebagai Ketua DPP penjaga tangguh benteng PAN ini berjanji akan berenang dari Pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away, persembahan dari saya,” ujar Mumtaz kepada wartawan, Selasa (1/9).
Selain itu, Mumtaz juga berjanji jika PAN Reformasi mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham). Maka dirinya bakal kembali berenang dari Labuan Bajo ke Pantai Indah Kapuk.
“Tidak cukup sampai disitu, jika sampai Menkumham kasih SK untuk PAN Halusinasi ini, maka saya akan beri give away lagi, berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk. Bolak-balik,” tegasnya.
Oleh sebab itu Mumtaz tidak sabar dengan kabar di bulan Desember 2020 mendatang, karena sang ayah Amien Rais berencana bakal mendeklarasikan partai baru tersebut. “Jadi kita tunggu sampai Desember,” singkatnya.
Sebelumnya, politikus Partai Amanat Nasional (PAN) yang juga loyalis Amien Rais, Agung Mozin mengatakan pada Desember 2020 ini partai baru tersebut akan dilauncing atau dideklarasikan.
“Iya tahun ini. Paling lambat Desember, nanti Pak Amien yang akan launching,” ujar Agung Mozin.
Agung mengklaim banyak tokoh yang akan masuk di partai baru buatan Amien Rais tersebut. Namun dia tidak bisa membocorkan nama-nama tokoh tersebut sebelum partai itu dilaunching.
”Kemudian banyak sekali tokoh-tokoh nasional yang akan hadir di dalam. Banyak. Cuma nama mereka belum aku sebut yak,” ungkapnya.
Agung melihat PAN saat ini sudah melenceng dari cita-cita. Apalagi saat dipegang oleh Zulikifli Hasan. Sehingga banyak kader yang kecewa dan menginginkan Amien Rais membentuk partai baru.