BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyiapkan berbagai langkah untuk mendorong pemulihan ekonomi salah satunya bagi para pelaku UMKM.
Hal itu seiring dengan suntikan dana dari pusat kepada Jabar melalui bank bjb sebesar Rp 2 triliun. “Saya senang karena pemerintah pusat memberikan kepercayaan yang tinggi kepada bank bjb sehingga dana pemulihan ekonomi untuk masyarakat Jabar dititipkan ke bank bjb lebih dari Rp 2 triliun untuk dihabiskan oleh rakyat kita dalam bentuk pinjaman modal usaha dengan bunga yang sangat-sangat rendah,” kata Emil sapaan akrabnya saat menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk. (bank bjb) di The Trans Luxury Hotel, Selasa (1/9).
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di Jabar ini meminta pihak bjb untuk bekerja keras menyerap anggaran tersebut demi pemulihan ekonomi masyarakat. Bahkan, Emil menegaskan dana tersebut harus habis tahun ini juga.
“Tolong jangan mengendap sampai Desember (2020), bagaimana caranya tolong dihabiskan. Jadi, kepada kepala daerah yang ingin menggerakkan UMKM, di bank bjb ada triliunan dana pemulihan ekonomi yang bisa segera disalurkan. Silakan manfaatkan,” ujarnya.
Emil menambahkan, bank bjb juga perlu meningkatkan kinerjanya dengan menggabungan jasa dan teknologi berbasis digital seperti yang dilakukan berbagai financial technology (fintech) yang marak saat ini. Hal itu penting untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses permodalan dan berbagai program keuangan lainnya yang ada di bank bjb.
“Saya titip juga ke bank bjb jangan menyepelekan fenomena 4.0, contohnya fintech. Fintech ramai karena memudahkan urusan (masyarakat). Jadi, bagi nasabah, kemudahan lebih utama ketimbang bunga dan lain-lain,” kata Emil.
Emil juga menjelaskan bahwa bank bjb terkait dengan belanja Jabar. Pasalnya, selain investasi, ekspor, dan daya beli, belanja pemerintah pun dinilai menjadi ujung tombak yang bisa menggerakkan ekonomi daerah.
“Tiga hal pertama (investasi, daya beli, dan ekspor) jika sudah padam, maka yang tersisa hanya satu suluh ekonomi yaitu belanja pemerintah. Jadi, tolong secepat-cepatnya dengan cara yang baik kita belanjakan belanja pemerintah,” ucap Emil.