Jawab Isu Keretakan Koalisi Dengan Deklarasikan

RANCAEKEK – Keharmonisan Yena Iskandar Ma’soem dengan Atep Rizal semakin menguat menjelang pendaftaran di KPU Kabupaten Bandung untuk menjadi pasangan calon bupati/wakil bupati Bandung 2020.

Yena mengaku jika komunikasi dengan Atep semakin hari semakin lengket. Apalagi keduanya kerap terlibat berdiskusi bersama untuk merancang dan membagi tugas politik setelah nanti selesai mendaftar ke KPU Kabupaten Bandung. ”Kami sekarang lebih mendekatkan diri untuk merancang dan berbagi tugas,” kata Yena kepada wartawan seusai bersilaturahmi dengan Laskar Mujahid 212 di Kantor PT Al Masoem Group, Minggu (30/8).

Yena menuturkan, deklarasi pasangan untuk mendaftar ke KPU Kabupaten Bandung akan dilakukan Senin 31 Agustus, (hari ini-red) sore. Sementara itu, dirinya bersama Atep akan mendaftar ke KPU Kabupaten Bandung pada 4 Seeptember 2020, ba’da Salat Jumat. ”Deklarasi Insya Allah besok sore. Tapi belum mendapat informasi terbaru. Mudah-mudahan bisa secepatnya. Kalau ke KPU serentak yah tanggal 4 September, ba’da Jumat,” jelasnya.

Ditanya terkait apakah Yena-Atep akan meminta dukungan kepada PKS, karena PKS membuka pendaftaran dukungan. Yena mengaku akan mencoba mendaftar. ”Insya Allah daftar. Karena kami membuka peluang bagai partai manapun untuk bergabung, begitu juga elemen masyarakat manapun. Dengan PKS sendiri, sih, sudah komunikasi,” tuturnya.

Sementara itu Atep Rizal mengaku memilih mendampingi Yena untuk maju di Pilbup Bandung atas dasar kesamaan visi dan misi. Selain itu, dukungan dari kedua partai baik PDI Perjuangan dengan PAN. Menurutnya, saat ini, dirinya dan Yena tengah menyiapkan seluruh berkas untuk mendaftar ke KPU. ”Selain mental, kami juga siapkan administrasinya. Kami sudah siap mendaftar,” akunya.

Di waktu yang sama, Atep pun mengklarifikasi soal adanya tanggapan dari masyarakat dan pendukung jika dirinya bergerak pasif untuk blusukan mendampingi Yena. ia dan Yena masing-masing memiliki skema pendekatan ke masyarakat untuk bisa mendapatkan suara. ”Kami punya skema masing-masing. Tidak selalu harus berdua. Kalau dilihat saya tidak pernah mendampingi Bu Yena itu salah. Kadang kami juga bersama-sama. Anggapan hubungan saya dengan Bu Yena retak juga tidak benar. Saya masih harmonis kok,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan