Jelang Piala Thomas dan Uber, Tim Indonesia Gelar Simulasi

JAKARTA – PBSI akhirnya merilis drawing untuk ajang Mola TV PBSI Thomas & Uber Simulation 2020 kemarin (19/8P). Ajang yang bakal dihelat di Pelatnas PBSI Cipayung tersebut akan mempertandingkan empat tim putra dan empat tim putri.

Simulasi Piala Thomas berlangsung pada 1–3 September. Sedangkan simulasi Piala Uber pada 8–10 September. Turnamen itu, dimaksudkan sebagai persiapan tim Merah Putih sebelum tampil di Piala Thomas dan Uber yang berlangsung di Aarhus, Denmark, pada 3–11 Oktober.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti menuturkan, pembagian pemain dilakukan berdasar penilaian bersama tim pelatih. Pihaknya mengatur agar keempat grup punya kekuatan yang imbang. ”Misalnya, satu grup punya ganda dengan ranking tertinggi, maka di grup itu tidak akan ada pemain tunggal yang ranking-nya paling tinggi juga,” katanya kemarin.

Sebab itu, Anthony Sinisuka Ginting yang notabene sebagai tunggal nomor satu pelatnas ditempatkan satu tim dengan ganda yang peringkatnya di luar tiga besar. Yaitu, dengan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana.

Demikian pula Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon yang saat ini berstatus ganda nomor satu. Pasangan dengan julukan The Minions itu berpasangan dengan tunggal putra di luar tiga besar. Di antaranya, Chico Aura Dwi Wardoyo, Firman Abdul Kholik, dan Christian Adinata.

Nah, melihat pembagian grup yang ada, Susy menilai akan sulit memperkirakan siapa yang bakal keluar sebagai juara. ”Karena kekuatannya bisa dibilang merata. Pemilihan tunggal ketiga dan ganda kedua pun tetap kami pertimbangkan agar merata semua,” lanjut Susy.

Simulasi Piala Thomas dan Uber menggunakan sistem yang sama. Yakni, setengah kompetisi. Keempat tim akan saling bertarung untuk memperebutkan posisi teratas. Tim dengan nilai kemenangan terbanyaklah yang akan keluar sebagai juara.

Sekjen PBSI Achmad Budiharto menyatakan, satu tim terdiri atas tujuh pemain. Di antaranya, tiga tunggal dan dua pasang pemain ganda. Serta dua pelatih yang terdiri atas pelatih tunggal dan pelatih ganda.

Dalam satu tim, sambungnya, tunggal pertama hingga tunggal ketiga serta ganda pertama dan ganda kedua sudah ditentukan. ”Jadi, susunan pemain yang turun sudah bisa dipastikan karena tim tidak dapat mengubah urutan pemain atau merombak pasangan ganda yang mereka miliki,” pungkasnya. (jpc/rus)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan