HARI INI, Pemkab akan memutuskan, apakah layanan poliklinik rumah sakit umum daerah (RSUD) akan kembali dibuka atau tidak dalam waktu dekat ini. Terlebih, besok hingga Minggu, merupakan tanggal merah.
Penutupan dua hari layanan poliklinik secara mendadak sejak kemarin dan hari ini, sebagai dampak banyaknya petugas medis, baik dokter maupun perawat yang terpapar virus korona.
Juru Bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Sumedang Iwa Kuswaeri mengatakan, keputusan penutupan sementara RSUD, agar tingkat penularan korona dapat dikurangi dan ditekan.
Kemudian, melihat jumlah keseluruhan yang positif dari sejak pandemi di Sumedang, sampai kemarin mencapai 78 orang. Jumlah tersebut, didominasi tenaga kesehatan (nakes) yang terkena Covid-19.
“Dari 78 itu, 31 orang adalah pegawai rumah sakit umum daerah dan 9 orang dari puskesmas. Sehingga jumlah totalnya ada 40 orang (tenaga kesehatan) sampai dengan hari ini (kemarin),” ujarnya kepada wartawan di halaman Kantor Diskominfosanditik, kemarin.
Iwa menyebutkan, terpaparnya nakes dari Covid-19, di antaranya karena dari layanan berobat serta perawatan. “Rumah sakit itu kan merupakan rujukan untuk isolasi bagi yang terkena atau terpapar covid,” sebut Iwa.
Ditambahkan Iwa, hingga kemarin masih ada 41 orang terpapar covid yang masih diisolasi. “Isolasi mandiri itu ada 37, dan empat diisolasi di RSUD karena bergejala, “ tukasnya.
Kendati demikian, untuk Instalasi Gawat Darurat (IGD), masih tetap buka untuk emergency. Begitu juga layanan hemodialisa (cuci darah) dan talaseumia. “Bagi masyarakat yang perlu penanganan yang sifatnya segera, IGD masih tetap seperti biasa,” tukasnya. (sep)