SOREANG –Meski dalam kondisi pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan) tetap mengoptimalkan pelayanan dan pembangunan sesuai program pemerintah sesuai dengan tugas dan fungsi dari Disperkimtan.
Kepala Disperkimtan Ir.Erwin Rinaldi mengatakan, meski di masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) Pandemi Covid-19, pihaknya optimistis bisa melaksanakan program sesuai rencana pembangunan pemerintah Kabupaten Bandung.
”Ya, sekarang masa AKB pandemi covid-19. Namun, kami tetap menjalankan program sesuai visi misi pak bupati dalam mengoptimalkan pembangunan,” kata Erwin, saat ditemui di Soreang, Senin (17/8).
Bahkan, lanjut Erwin, saat ini pihaknya sedang melaksanakan perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu). Dari target 70 ribu unit, saat ini atau di 2020 ini sudah tersisi 13 ribu unit. Rencanaya, sisa rutilahu tersebut akan dimasukan dalam katagori program akselerasi.
”Dengan program itu (akselerasi) kami optimis penyelesaian perbaikan sisa rutilahu akan segera tercapai,” ucapnya.
”Agar program tersebut cepat terlaksana, saya meminta kepada para kepala desa dan camat untuk melaporkan kondisi dilapangan. Karena mereka lah yang mengetahui akan kebutuhan warga, diwilayahnya masing masing,” imbuhnya.
Erwin menjelaskan, sebenarnya direncana pemabangunan jangka panjang menegah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung 2017-2019 lalu, program perbaikan rutilahu sudah mencapai target. Namun, dengan berjalannya waktu masih ada warga yang belum tercover. Oleh karena itu, melalui program akselerasi program perbaikan rutilahu bisa terselesaikan dengan signifikan.
”Untuk mencapai hasil maksimal, kami membutuhkan peran aktif pimpinan wilayah. Meski masa pandemi, program akan tetap berjalan,” tuturnya.
Dia pun mengingatkan, di masa AKB ini, sebaiknya masyarakat membiasakan mengikuti protokol kesehatan dalam setiap aktivitasnya. Salah satunya dengan membiasakan menjaga jarak, memakai masker dan mencuci tangan dengan sabun (3M).
Menurutnya, untuk mendukung kebiasaan mencuci tangan, tentunya ketersediaan sarana dan air bersih menjadi kebutuhan yang krusial. Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya memenuhi kebutuhan sarana tersebut.
Dia mengaku, saat ini, pihaknya sudah menyediakan sekitar 108 unit sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) sejak awal pandemi Covid-19.