BANDUNG – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat (Jabar), Jajang Rohana menilai pelaksaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2020 belum optimal.
Sebab, waktu melaksanakan reses, dirinya mengaku banyak orang tua yang mengeluh terhadap pelaksanaan PPBB.
“Belum bisa menyediakan sarana prasana dalam PPDB. Sehingga masyarakat merasa kesulitan untuk mendaftarkan anaknya untuk masuk ke sekolah Negeri,” ucap Jajang saat dihubungi, Rabu (29/7).
Politisi PKS ini, keterbatasan alat elektronik pun menjadi kendala tersendiri untuk orang tua siswa. Sebab, tidak semua orang mempunyai.
Termasuk, kata dia, berkenaan dengan daya tampung sekolah negeri yang belum merata serta kendala mengakses layanan karena keterbatasan fasilitas internet.
“Jadi di sejumlah daerah masih minim infrastruktur pendukung serta pemahaman para calon peserta didik dalam proses PPDB daring masih kurang,” katanya.
Kendati demikian, ia meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat menjadikan hasil evaluasi DPRD mengenai pelaksanaan PPDB 2020 sebagai masukan untuk memperbaiki pelaksanaan PPDB selanjutnya.
Tak hanya itu, iapun mengaku mendapatkan keluhan mengenai Sekolah Daring yang dilaksnakaan secara online. Sebab, banyak emak-emak yang menilai sekolah daring itu tak efektik.
“Karena resesnya kemarin berbarengan. Maka keluhan anak anak yang sekolah daring. Tidak ada pulsa banyak main selama sekian bulan dirumah perlu perhatian kebijakan kedepanya,” bebernya.
Otomatis orang tua jadi repot. Pemerintah Harus segera ada solusinya. Mudah-mudahan covid bisa sekolah normal lagi. Kasihan anak anak sekolah kita,” pungkasnya. (mg1/tur)