Pandemi Tak Halangi NJP Wadahi Penggiat Seni

BANDUNG –Pandemi tak menjadi halangan untuk memulai kembali berkreasi bagi para penggiat seni. Coklat Kita Pojok NJP Ngubaran (Ngaguar Budaya Urang) turut menyuguhkan gelaran seni secara virtual dengan memanfaatkan media digital seperti instagram, youtube, facebook, dan platform media online lainnya.

Perwakilan Coklat Kita, Tries Pondang mengatakan Coklat Kita NJP Ngubaran merupakan wadah bagi para penggiat seni untuk terus berkreasi.

”Coklat Kita itu merupakan suatu wadah baik offline maupun online. Ini lah online yang kita jalankan di tahun 2020 dalam kondisi pandemi Covid-19. Tekad kita tidak pernah habis kreativitasnya,” ujar Tries kepada para wartawan di Cikutra, Bandung, Rabu (22/7).

Lebih lanjut Tries mengungkapkan program ini sudah berjalan sejak Mei lalu yang akan berlangsung hingga Desember mendatang.

”Kami membuat sebuah tim dan terciptalah pojok NJP Ngubaran. Kegiatannya sebenarnya sudah berjalan sejak bulan lima kemarin (Mei). Rencananya program ini akan berjalan sampai bulan Desember, akhir tahun baru,” ungkapnya.

Sementara itu, menurut salah satu Duta Coklat Kita NJP, Ega Robot, program ini menjadi salah satu upaya untuk menyambung tali silatirahmi antara para penggiat seni.

”Karena silaturahmi itu berhubungan dengan konsistensi Coklat Kita dengan budaya. Tahun 2020 kita tetap menjada konsistensi sebagai bentuk kepedulian terhadap budaya. Apapun kondisinya, kita pasti punya jalan keluarnya. Salah satunya melalui kegiatan ini,” tuturnya.

Berikutnya Ega juga menuturkan selain sebagai sarana untuk menjalin silaturahmi, pentas virtual Coklat Kita NJP ngubaran ini juga sebagai media informasi.

”Dengan pentas virtual ini jadi salah satu jalan memberikan informasi. Disamping untuk menjalin silaturahmi, kita punya tujuan untuk menghantarkan informasi sejagat raya tentang budaya,” ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Enam Communication (6CC), Agus Pryoga mengemukakan jika program ini juga melibatkan para penggiat seni serta sanggar dari berbagai daerah di Jawa Barat.

”Karena sebenarnya ini mengapresiasi dari 13 kota/kabupaten di Jawa Barat. Cuma kita belum bisa bawa semuanya, karena memang dari 27 episode tambahan keterlibatan sanggarnya dari masing-masing daerah ada yang satu, dua, dan tiga. Tapi kalau untuk keseluruhan sanggar yang terlibat dari masing-masing daerah sebenarnya banyak,” tuturnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan