JAKARTA – Isu reshuffle kabinet sudah menjadi konsumsi publik sejak video berisi Presiden Jokowi marah beredar luas di tengah masyarakat, 28 Juni lalu.
Siapa yang bakal digeser atau bahkan dipecat sebagai menteri? Bagaimana tanggapan elite partai yang punya teman di kabinet? PKB menyebut tak masalah bila menterinya dicopot asalkan diganti ke pos menteri lain.
“Kalau kami enggak apa-apa, selama lebih strategis, artinya itu amanah dan kepercayaan untuk mengabdi lebih luas,” ungkap Ketua DPP PKB Daniel Johan, kemarin.
PKB saat ini memiliki tiga menteri di kabinet, yakni Menaker Ida Fauziyah, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar, dan Mendag Agus Suparmanto. Daniel menyebut, soal urusan pos menteri, biasanya akan didiskusikan antara Jokowi dan para ketum parpol koalisi.
“Namun, kami serahkan komunikasi itu kepada presiden dan ketum partai koalisi,” imbuh Wakil Ketua Komisi IV DPR itu. Sementara elite Gerindra enggan berspekulasi soal reshuffle.
“Kami enggak mau berspekulasi dan berandai-andai, karena kami sangat menghormati hak presiden,” ujar Jubir Partai Gerindra Habiburokhman.
Buat Gerindra saat ini, yang penting dua menterinya yakni Menhan Prabowo Subianto dan Menteri KKP Edhy Prabowo selalu melaksanakan tugas sebaik-baiknya. “Jawaban kami pasti seragam, bahwa penentuan jabatan menteri itu adalah hak prerogatif presiden. Itu ranah Pak Jokowi,” tegasnya.
Sementara politikus PDIP Andreas Hugo Pareira mengusulkan reshuffle segera dilakukan. Dia tak pengin isu reshuffle ini terus berkembang dan menjadi liar.
“Menurut saya, lebih cepat lebih baik. Karena kalau tidak, akan terjadi rumor dan gosip politik yang mengganggu konsentrasi kerja,” ujar Andreas. (jpnn/drx)