Rombak Susunan Kabinet

Gubernur menyampaikan apresiasi kepada para pejabat yang dilantik, terutama sembilan pejabat yang telah berhasil melewati berbagai tahapan pada seleksi terbuka.

“Saya mengucapkan selamat kepada mereka-mereka yang telah mengikuti seleksi yang sangat ketat. Lebih dari tiga tahap dan akhirnya atas takdir Tuhan Yang Maha Kuasa terpilih untuk membantu pimpinan dalam penyelenggaraan pembangunan di Jawa Barat,” tutur Emil.

Dalam kesempatan itu Emil juga berpesan, ASN harus memiliki empat nilai utama yakni integritas, melayani sepenuh hati, profesional, mentalitas juara. Selain empat nilai tersebut, ada empat kualifikasi yang harus dimiliki, yaitu IQ yang tinggi, EQ atau akhlaqul karimah, spiritualitas atau SQ, dan juga Physiqal Quotient atau PQ yang baik.

“Jawa Barat hari ini seperti yang lainnya, mendapat tantangan disrupsi oleh COVID-19. Maka pola pikir tidak bisa lagi dengan text book-text book yang terlalu konvensional. Dibutuhkan pimpinan-pimpinan jabatan tinggi pratama ini yang proaktif, yang bisa menganalisis sendiri dan memberikan masukan kepada pimpinan bukan yang punya attitude asal bapak senang atau attitude menunggu arahan-arahan,” pintanya.

“Yang dibutuhkan adalah inisiatif-inisiatif mereka-mereka yang proaktif memberikan solusi dan kemudian mendiskusikan dengan pimpinan. Karena pimpinan akan menghargai mereka-mereka yang punya gagasan, inisiatif, dan kreativitas dalam membangun Jawa Barat,” jelasnya.

Selain melantik 13 pejabat, Gubernur juga menyerahkan penghargaan kepada Supriyatno, pejabat pimpinan tinggi pratama yang telah memasuki masa pensiun. Penghargaan berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor: 434/KPG.06/BKD/2020.

Sebelum memasuki masa purnabakti, Supriyatno menunaikan tugas sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jabar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Setiawan Wangsaatmaja menjelaskan bahwa proses lelang jabatan dilakukan dalam empat tahapan, yaitu administrasi, uji makalah, assesment test, dan wawancara yang melibatkan para pakar.

“Empat tahapan ini semuanya harus dilalui. Dan mereka-mereka yang dilantik ini sudah melalui empat tahapan tersebut,” kata Setiawan.

“Pertama tahap administrasi, kalau lolos masuk ke tahap berikutnya. Setelah administrasi dilakukan uji makalah untuk menuangkan segala macam pikirannya di dalam strategi apa yang akan dia lakukan ketika dia duduk di jabatan yang dituju. Di uji makalah ini judul diberikan pada saat itu juga, jadi bukan mereka tahu lalu mereka buat di rumah, tidak seperti itu. Tapi pada saat itu juga dan dipastikan tidak ada flashdisk ke laptop jelasnya,” lanjutnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan