Selain Pasar, Tempat Hiburan dan Mal Berpotensi Jadi Klaster Baru Penyebaran COVID-19

Untuk mengubah perilaku tersebut dia mengatakan harus melalui komunikasi yang diintervensi di komunitasnya. Bahkan sampai ke tingkat rukun tetangga atau rukun warga.

Untuk mengubah perilaku tersebut, LIPI bersama beberapa universitas termasuk bersama Fakultas Psikologi Universitas Indonesia mencoba memberikan pemahaman tapi melalui pola perilaku masyarakat.

“Teman-teman UI itu mencoba buat pamflet yang mengingatkan, karena mengubah orang untuk ikuti protokol kesehatan itu mengubah mindset. Itu yang diadopsi Gugus Tugas. Sehingga di beberapa pasar itu ada poster itu, karena itu bagian dari kajian teman-teman. Sekarang belum selesai tapi itu bagian yang dilakukan,” ujar dia.

Kepala LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, sejak awal Mei 2020 LIPI sudah membuat rekomendasi apa saja yang harus dilakukan dari sisi teknis dan sosialnya untuk penanganan COVID-19. Dari sisi teknik, rekomendasi yang diberikan yakni screening masif dan sistematis di mulai dari kerumunan.

“Kalau kerumunan pasar memang belum, waktu itu sekolah dan kampus. Kita lakukan screening ke anak-anak tentu otomatis keluarga itu akan kena juga. Kalau pasar kan kita tidak tahu karena yang datang bisa dari mana saja, sehingga sangat sulit,” ujar dia.(gw/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan