Korona Guncang Secapa AD

BANDUNG – Di tengah penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di wilayah Jawa Barat (Jabar), kasus korona justru kembali melonjak. Yang terbaru, institusi pendidikan militer Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) menjadi klaster baru di Kota Bandung.

Jumlah siswa yang terpapar positif menembus angka 200 orang. Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan alat tes diagnostik cepat dan uji usap untuk mendeteksi penularan virus korona.

[ihc-hide-content ihc_mb_type=”show” ihc_mb_who=”3,4″ ihc_mb_template=”1″ ]

“Untuk sementara datanya belum pasti karena identifikasinya belum selesai. Tapi untuk perkiraan jumlahnya itu di atas 200 orang.  Kami sudah melakukan antisipasi, seperti isolasi, penyemprotan disinfektan, dan melakukan penelusuran epidemiologi oleh tenaga kesehatan dari Dinas Kota Bandung, Puskesmas Coblong, dengan provinsi,” kata Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Berli Hamdani, di Gedung Sate Rabu (8/7).

Delapan dari siswa Secapa AD yang dinyatakan terpapar Covid-19 sudah dirawat di Rumah Sakit Dustira Kota Cimahi dan sebagian lagi dirawat di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta.

Berli menambahkan, setelah diketahui kasus di Secapa AD yang terpapar virus korona, Pemprov Jabar melakukan berbagai langkah. Yakni dengan menggelar pemeriksaan Covid-19 di 21 hingga 23 instansi pendidikan kemiliteran yang ada di Jawa Barat selama dua pekan ke depan setelah sebagian siswa.

“Jadi untuk institusinya saat ini baru yang teridentifikasi itu adalah di daerah Sukajadi Kota Bandung yakni di Secapa Sukajadi. Selanjutnya kami lakukan juga ke depan terhadap institusi lainnya,” katanya.

Pemeriksaan Covid-19 di institusi pendidikan kemiliteran, menurut dia, dilakukan sesuai dengan arahan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam rapat evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 pada Selasa (7/7).

Berli mengatakan, tes Covid-19 juga akan dilakukan pada siswa sekolah berbasis asrama lainnya, mulai dari sekolah kedinasan, sekolah swasta, sampai pondok pesantren yang masih melaksanakan kegiatan belajar selama pandemi.

Menurut dia, lembaga pendidikan berbasis asrama merupakan salah satu klaster penyebaran Covid-19 baru di Jawa Barat selain klaster industri PT Unilever di Kabupaten Bekasi. “Kami juga akan melakukan pemeriksaan, identifikasi terhadap potensi-potensi penyebaran baik melalui klaster ini maupun juga penyebaran yang ada di masyarakatnya dengan melakukan pengetesan 10.000 (orang) per satu minggu,” kata dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan