Anggaran Dipangkas, Pembebasan Lahan Leuwilayung untuk Proyek SPAM Batal Lagi

CIMAHI – Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi memastikan, pembebasan lahan untuk pembangunan Sistem Pengolahan Air Minim (SPAM) Leuwilayung batal terealisasi lagi tahun ini. Sebab, anggarannya dipangkas untuk kebutuhan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19).

Tahun 2019 pun, DPKP Kota Cimahi sudah menargetkan lahan seluas 8.000 meter persegi yang terletak di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi itu bisa dieksekusi sejak tahun 2019 namun gagal sebab anggarannya terkena rasionalisasi.

Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Perumahan dan Pemukiman pada DPKP Kota Cimahi, Siti Rosida mengatakan, untuk tahun inipun anggarannya sudah dialihkan ke dalam penanganan Covid-19 sehingga dipastikan tidak ada kegiatan pembebasan lahan tahun ini.

“Untuk saat ini di-pending karena kondisi Covid-19. Kemudian masih masalah dengan penyesuaian harga pembebasan lahan,” jelas Siti saat ditemui, Kamis (18/6).

Dikatakan Siti, pihaknya belum memastikan apakah anggaran untuk pembebasan lahan untuk SPAM Leuwilayung akan diadakan atau tidak tahun depan. Pihaknya akan fokus untuk memberikan pemahaman kepada pemilik tanah agar harganya memang harus sesuai kajian tim appraisal.

“Karena kan enggak boleh lebih dari perhitungan berdasarkan appraisal, kan sedikitpun nanti malah jadi masalah,” sebutnya.

Berdasarkan hasil kajian Detail Engineering Design (DED) yang sudah dilakukan, total anggaran yang dibutuhkan untuk pembebasan lahannya mencapai Rp 20 miliar. Menurut Siti, keberadaan Leuwilayung sangat potensial untuk pemenuhan air bersih bagi warga Kota Cimahi.

“Sangat potensial untuk pemenuhan air bersih bagi warga. Kalau nyari sumber lain sekarang kan sulit juga di Cimahi,” katanya.

Sebumnya, Kepala DPKP Kota Cimahi Muhammad Nur Kuswandana mengayakan, jika pembebasan lahan tuntas, rencananya pihaknya akan langsung melelangkan pembangunan fisik SPAM-nya. Kapasitas SPAM Leuwilayung rencananya akan menampung hingga 50 liter air per detik, dengan total maksimal 5.000 sambungan rumah.

“Termasuk bangun SR sama JDU (Jaringan Distribusi Utama (JDU). Mudah-mudahan terlaksana,” ujar Nur.

Pembuatan sumber air dari Sungai Leuwilayung sendiri merupakan salah satu cara Pemerintah Kota Cimahi melalui DPKP untuk memenuhi kebutuhan air bersih di Kota Cimahi. Selain SPAM Leuwilayung, pihaknya terlebih dahulu mengembangkan SPAM di Kompleks Perkantoran Pemkot Cimahi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan