Demokrasi dan Otonomi Daerah Masa Utsman Bin Affan

Selama masa jabatannya, Utsman banyak mengganti gubernur wilayah yang tidak cocok atau kurang cakap. Menggantikaannya dengan orang-orang yang lebih kredibel. Namun, hal ini banyak membuat sakit hati pejabat yang diturunkan sehingga mereka bersekongkol untuk membunuh khalifah.

Saudagar yang dermawan

Terlahir dari keluarga saudagar yang sejahtera, Utsman dikenal sebagai pribadi yang lembut dan murah hati. Sumbangsihnya yang paling menonjol dan sangat melekat padanya adalah kedermawanan dalam memberikan harta. Utsman pernah membeli sumur seorang Yahudi dengan harga sangat mahal saat kemarau dan mempersilakan penduduk mengambil air dari sana dengan cuma-cuma. Saat Perang Tabuk meletus, Utsman turut serta menyumbangkan ratusan unta dan kuda selain uang sejumlah ribuan dirham.

Utsman dilahirkan dari seorang yang ayah yang bernama Affan bin Abi al-‘As , dari suku bani Umayyah, dan ibu yang bernama Arwa binti Kurayz , dari Abdshams, kedua suku kaya dan terpandang Quraish di Mekah. Utsman memiliki satu saudara perempuan, Amina. Utsman lahir di Ta’if. Ia tercatat sebagai salah satu dari 22 orang Makkah yang tahu cara menulis.

Ayahnya, Affan, meninggal di usia muda saat bepergian ke luar negeri, meninggalkan Utsman dengan warisan besar. Ia menjadi pedagang seperti ayahnya, dan bisnisnya berkembang. Membuatnya menjadi salah satu orang terkaya di antara orang Quraiys.

Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang kaya raya dan andal dalam bidang ekonomi. Sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi diberikan kepada umat Islam di awal dakwah Islam. Ia mendapat julukan Dzun Nurain yang berarti yang memiliki dua cahaya. Julukan ini didapat karena Utsman telah menikahi puteri kedua dan ketiga dari Rasullah S.A.W. yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum.

Utsman bin Affan masuk Islam atas ajakan Abu Bakar dan termasuk golongan As-Sabiqun al-Awwalun (golongan yang pertama-tama masuk Islam). Rasulullah S.A.W. sendiri menggambarkan Utsman bin Affan sebagai pribadi paling jujur dan rendah hati di antara kaum muslimin. Diriwayatkan Imam Muslim bahwa Aisyah bertanya kepada Rasulullah S.A.W., “Abu Bakar masuk tetapi engkau biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus, lalu Umar masuk engkau pun biasa saja dan tidak memberi perhatian khusus. Akan tetapi ketika Utsman masuk engkau terus duduk dan membetulkan pakaian, mengapa?” Rasullullah menjawab, “Apakah aku tidak malu terhadap orang yang malaikat saja malu kepadanya?”

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan