GARUT – Adanya ribuan telur yang terancam busuk di gudang Bulog wilyah priangan timur mendapat tanggapan dari Wakil Pimpinan Bulog Wilayah Priangan Timur Budi Sultika.
Dia mengakui, telur-telur tersebut rencanannya akan diberikan kepada masyarakat terkena dampak Covid-19 di Kabupaten Garut.
Program bantuan dari Gubernur Jabar tersebut nantinya akan diberikan bersama jenis makanan sembako lainnya. Akan tetapi, karena durasi penyimpanan yang sudah melampaui batas telur-telur tersebut tidak bisa bertahan lama.
Dia membantah, bahwa telur-telur tersebut telah membusuk dalam jumlah banyak. Namun, potensi telur itu membusuk bisa saja terjadi.
’’Kita kan sudah siapkan telur untuk dibagikan ke masyarakat akan tetapi hingga saat ini belum ada kejelasan kapan akan dibagikan,” ujar Budi seperti yang dilansir Radar Priangan grup Jabar Ekspres Minggu (10/5).
Budi mengatakan, sebetulnya pihaknya sudah menyiapkan sejumlah bahan kebutuhan pokok untuk segera dibagikan. Akan tetapi, Dinas Sosial Kabupaten Garut meminta agar pendistribusiannya ditunda.
’’Jadi ini memengaruhi kondisi telur, padahal pengadaan sudah dilakukan sejak Gubernur meluncurkan program tersebut,’’kata dia.
Badi menuturkan, daya tahan telur sendiri untuk disimpan hanya berkisar 7 sampai 10 hari. Untuk itu, agar telur-telur itu tidak membusuk sebaiknya didistribusikan terlebih dahulu ke daerah lain yang programnya sudah berjalan.
Menurutnya, Bulog wilayah priangan timur sendiri telah menyiapkan tiga gudang tambahan untuk mengemas 47 ribu paket sembako. Pengemasan sendiri terus dilakukan, tapi pendistribusiannya belum dilakukan sehingga telurnya terancam busuk.
’’Tapi akan kami pastikan bahwa bahan-bahan sembako yang nanti akan didistribusikan di Garut semuanya akan dalam kondisi baik dan layak konsumsi,”ungkapnya.
Kendati begitu, ketika dikonfirmasi pernyataan dari Kepala Dinas Sosial Kabupaten Garut Ade Hendarsyah seolah-olah bertolak belakang dengan ucapan Wakil Pimpinan Bulog Wilayah Priangan Timur Budi Sultika.
Ade mengaku tidak mengetahui adanya telur yang terancam busuk di gudang Bulog Garut.
Dia mengatakan, selama ini, Dinas Sosial sama sekali tidak dilibatkan dalam penyediaan dan pendistribusian bantuan Gubernur Jawa Barat itu.
“Pendistribusian bantuan gubernur dilakukan oleh Bulog bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Dinsos sama sekali tidak dilibatkan baik dalam pengadaan maupun pendistribusian bantuan sehingga kami tidak tahu apakah benar ada ratusan kilo telur yang busuk atau tidak,” ujar Ade.