Jumlah Positif Covid-19 Naik Jadi 1.009, Pempov Jabar Ajukan PSBB Tingkat Provinsi

Berikan Penjelaskan: Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad menyampaikan Update Covid-19 di kepada awak Media saat Jumpa Pers di Gedung Sate, Kota Bandung (Photo Humas Jabar For Jabar Ekspres)

BANDUNG – Sekretaris Gugus Tugas Penanggulangan COVID-19 Jabar, Daud Achmad menyampaikan bahwa pasien positif COVID-19 di Jawa Barat meningkat 2.02 persen dengan angka 1.009.

Kendati demikian, kata dia, guna menekan angka dan mempercepat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar akan memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar tingkat Provinsi.

“Tercatat sebanyak 1.009 positif, sehingga ada peningkatan 2,02. PSBB Jabar ini kalau di bilang sebuah kiat, bisa dikatakan sebuah bentuk usaha dari pak Gubernur beserta Gugus Tugas supaya penanggulangan Covid-19 bisa dipercepat,” ucap Daud saat Jumpa Pers melalui Daring di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (1/5).

Untuk itu, ungkap dia, PSBB Jabar akan diajukan dan implementasinya nanti akan ditindak lanjuti oleh peraturan-peraturan dan keputasan para Bupati/Wali Kota.

“Apakah Kota/Kabupaten akan melaksanakan maksimal atau parsial itu nanti akan ada peraturan dari Bupati/Wali Kota yang akan menjadi menentukan,” ungkapnya.

“Sebagai contoh, seperti yang sudah dilaksanakan sekarang di BoDeBek. Bogor itu PSBB nya tidak maksimal, Namun parsial. Begitupun dengan PSBB Bandung Raya, ada beberapa karena ada Kabupaten yang pelaksanannya parsial dibeberapa Kecamatan,” imbuhnya.

Iapun menjelaskan bahwa PSBB Jabar itu diajukan supaya mempercepat untuk Kabupaten/Kota bisa merapkan PSBB di Jabar.

Namun, sambung dia, pada umumnya semua Bupati/Wali Kota yang saat ini belum melaksanakan PSBB itu menyetujui untuk diadakan. Sebab, ada beberapa daerah yang meningkat kasusnya baik yang importif maupun lokal, sehingga PSBB ini dilakukan.

“Selain di PSBB kita juga akan melakukan masif rapid test, jadi dengan RDT sebuah merupakan sebuah scerining sehingga nanti akan diketahui jumlah dan bisa terpetakan daerah mana yang harus dilakukan atau isolasi yang lebih ketat,” ungkapnya.

Iapun menyampaikan bahwa Pasien Dalam Pemantauan (PDP) mencapai 4.865 dan sudah selelsai 2.962. Sehingga masih dalam pengawasan 1.903 orang, sedangkan Orang Dalam Pantauan (ODP) masih dalam pengawasan 8.595 dari total 40.951dan sudah selesai 3.256.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan