Depot Pertamina Alami Kebocoran, Diduga Ratusan Liter Solar Cemari Anak Sungai Citarum

BANDUNG – Tempat pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) Depot Pertamina Bandung yang terletak di Jalan Soekarno mengalami kebocoran jenis BBM Solar.

Akibat kebocoran itu, BBM jenis solar mencemari aliran sungai Cinambo. Hal itu membuat  air sungai berminyak dan berbau menyengat solar.

’’Itu keliatan ada seperti bercak minyak merubah warna sungai, bahkan pencemarannya sampai masuk ke sawah warga yang berdekatan dengan aliran sungai,’’kata salah seorang warga setempat enggan disebut namanya.

Saat dikonfirmasi pihak Kepala Depot Pertamina Roedi Sulistiono mengaku sedang tidak ada berada ditempat. Namun, Koordinator Keamanan yang bernama Soni membernarkan kejadian itu.

“Benar ada kebocoran di Pertamina, namun hal tersebut sedang di tangani, dan bocor itu akibat tekanan yang tinggi pada pipa jalur gravitor Cilacap ke Bandung,’’kata dia ketika ditemui di Depot Pertamina Ujungberung Jalan Penghulu Cinambo, Bandung, Selasa (13/4).

Dia mengatakan, kejadian bocornya BBM itu akibat adanya  baut yang kendor. Sehingga, terjadi rembesan.

Untuk teknis pengawasan dan operasional dia mengaku, sebagai keamanan bukan jadi kewenangannya. Namun, bedasarkan prosedur pengawasan dilakukan seminggu sebanyak tiga kali.

’’Itu tindakan pengawasan dan pengontrolan ada timnya sendiri, untuk hal yang lain bukan kapasitas saya, tapi saat ini sedang di tangani,” kata dia.

Akan tetapi, ketika dilakukan pengecekan langsung, kebocoran masih terus berlanjut dengan alasan sisa rembesan dari kebocoran utama pipa gravitor.

Meski sudah berusaha ditangani,  terlihat lubang – lubang bocor yang langsung masuk ke aliran sungai. Penanganan hanya dilakukan dengan dibendung dengan tanah.

Sedangkan, cairan solar diberikan obat dispersant agar ketika mengalir kesungan menjadi terpecah  molekulnya.

Sementara itu, Unit Manager Communication Relations & CSR Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menuturkan, rembesan minyak dari Fuel Terminal Bandung Group sudah ditangani oleh tim HSSE (Health Safety Security and Environment).

Pertamina bersama tim sudah  menindaklanjuti dengan melakukan identifikasi dan perbaikan sumber rembesan.

Dia mengaku, sebelum siang Selasa (13/4)  berhasil ditangani dan tak lagi menimbulkan rembesan minyak lagi.

Tinggalkan Balasan