BUMD Ikut Berperan Tangani Pandemi Covid-19 Lewat CSR

BANDUNG – Keberadaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat patut mendapat apresiasi. Sebab, ditengah pandemik Covid-19 BUMD memiliki sikap resposif untuk membantu penanganan penyebaran corona virus itu.

Anggota Komisi III DPRD Jabar dari Fraksi Partai Gerindra Deden Galih menuturkan, selama ini dalam penanganan Covid-19,  BUMD-BUMD sudah bersinergi membenatu pemerintah provinsi Jawa Barat.

Beberapa BUMD,  juga sudah menunjukkan kontribusi nyata.  Hal ini,  nampak dari adanya bantuan dana dari sejumlah BUMD milik Pemprov Jabar itu.

’’ Jadi ini layak diapresiasi, dan sudah sepatutnya BUMD-BUMD di Jabar memiliki kepedulian dalam penanganan Covid 19,’’ucap Deden dalam keterangan rilisnya kepada Jabar Ekspres kemarin, (13/4).

Anggota dewan yang memiliki Dapil 14 Garut ini menilai, sejalan dengan konsep pengembangan BUMD,  maka perusahaan plat merah daerah itu harus memiliki peran aktif untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.

’’Mewujudkan “BUMD juara “, BUMD salah satu dapat berperan dalam pelayanan public,’’kata dia.

Menurutnya, kontribusi BUMD sebetulnya tidak terbatas pada target peningkatan Pendapata Asli Daerah (PAD) saja. Namun, ikut berperan dalam opengembangan  pembangunan ekonomi.

’’JAdi peran dalam fungsi sosial yaitu BUMD bisa berpartisipasi dalam pembangunan sosial kemasyarakatan,’’ujarnya.

Deden mengatakan, peran di bidang sosial kemasyarakatan,  posisi anggaran sudah tergambar nyata dalam pos dana Coorperate Social Responbility (CSR).

Sehingga, melalui dana CSR ini,  BUMD bisa memberikan kontribusi berupa penggalangan dana untuk penanggulangan Covid 19.

Untuk itu, dari laporan yang diterima,  BUMD yang sudah berpartisipasi dalam penanganan Covid 19, diantaranya bank bjb, PT Jamkrida dan 8 BPR.

’’Harapannya,  semua BUMD sesuai dengan kemampuan yang dimiliki,  seluruhnya dapat memberikan kontribusi pula,’’cetus dia.

Pada teknisnya, pemberian dana melalui dana CSR  pemberian dana diutamakan diberikan di daerah dimana BUMD itu berdomisili.

Sebagai gambaran saja,  jika BUMD itu beroperasi di Kota Bandung,  selama  anggaran penanganan Covid 19 masih kurang,  salurkan di Kota Bandung.

Namun,  jika anggaran penanggulangan Covid 19,  sudah mencukupi,  kelebihan anggaran bisa disalurkan ke daerah lainnya.

Deden menambahkan, upaya memprioritaskan BUMD mengutamakan daerah tempat domisili, memberikan kontribusi positif kepada BUMBU tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan