BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengimbau Tenaga Kerja Asing (TKA) asal Tiongkok untuk tidak dulu datang ke Bandung. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus Corona di Kota Kembang.
Hingga saat ini, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bandung mencatat, ada 23 TKA Tiongkok yang masih bekerja di Kota Bandung.
Sebelumnya terdapat 44 WNA Tiongkok yang bekerja di Kota Bandung. Namun lima orang sudah habis masa kerjanya dan sudah pulang sebelum wabah virus Corona terjadi. Sedangkan sebanyak 16 orang pulang dalam rangka merayakan Imlek beberapa waktu lalu.
”Sisanya sebanyak 23 orang masih bekerja,” kata Kepala Disnaker Kota Bandung, Arief Syaifudin, di Balaikota Bandung, Rabu (5/2).
Dia mengatakan, pihak sudah melakukan monitoring, untuk yang 16 orang tertahan di Tiongkok. Dan dipastikan belum datang ke Bandung. ”Sebanyak 23 orang masih bekerja, ada yang sebagai marketing, guru, dosen, pada umumnya di perkantoran,” sambung Arief.
Menurut dia, dari pemantauan bersama Dinas Kesehatan Kota Bandung, hingga saat ini tidak ditemukan gejala virus Corona pada tenaga kerja asing tersebut. Kendati demikian, Disnaker meminta pihak perusahaan untuk terus memantau kesehatan para karyawannya.
”Kami mengharapkan informasi dari berbagai pihak. Jika memang ada temuan di lapangan, sekiranya hal tersebut harus segera ditindaklanjuti kami mohon segera diberitahukan,” pinta Arief.
Di tempat terpisah Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana menanggapi permasalahan serupa. Dia menyarankan bagi 16 TKA Tiongkok yang sedang pulang ke liburan atau ibadah Imlek untuk tidak kembali ke Kota Bandung untuk sementara waktu. ”Tunggu dulu sampai laporan dari otoritas China sudah kondusif,” kata Yana.
Dia mengatakan, intruksi itu telah dia sampaikan kepada Disnaker demi kewaspadaan bagi Kota Bandung. Selain itu, dia juga menyarankan masyarakat untuk tetap menjaga hidup sehat terutama menggunakan masker.
Dia berharap, akses masuk wisata Kota Bandung diperketat. Dia mencontohkan akses bandara dan kereta api. Namun dia juga tidak membatasi wisatawan datang ke Kota Bandung meskipun virus Corona telah menjangkit warga Singapura dan Malaysia.
”Kalau untuk pembatasan wisatawan plus minus yah. Sebab, itu berkaitan dengan kebijakan dan itu harus dari Wali Kota, kita hanya tetap waspada di pintu masuk,” tandasnya.