BANDUNG– Tahun ini, dua mata air atau seke di Kota Bandung akan ditata oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung. Anggaran yang disiapkan mencapai Rp 400 juta untuk menata seke Genjer (Cigadung) dan Ciraga.
“Rencana awal ada dua seke yang kontraktual itu yang di Cigadung seke Genjer dan Ciraga. Masing-masing dialokasikan Rp 200 juta,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung, Didi Riswandi, baru-baru ini.
Menurutnya, penataan seke akan mengadaptasi konsep seke di Bali yaitu lingkungan seke menjadi ruang publik dan sarana rekreasi bagi masyarakat. “Kalau seke itu jadi seperti di Bali jadi ruang publik, artinya bisa menjadi destinasi wisata juga yang dapat dikunjungi seluruh masyarakat,” katanya.
Menurutnya, penataan mata air yang sudah selesai dilaksanakan pada 2019 berada di Babakan Siliwangi Bandung dengan kondisi air yang masih mengalir kecil. Ia pun mendorong agar masyarakat di sekitar seke bisa menjaga lingkungan dan keberadaannya.
Di luar itu, menurutnya penataan seke yang lain akan dilakukan secara swakelola bersama masyarakat. Selain itu, apabila terdapat peluang melakukan penataan seke pada saat perjalanan maka akan segera dilakukan.
Didi menambahkan pihaknya akan juga menata saluran terbuka seperti sungai, anak sungai, dan kali, salah satunya di Taman Maluku. Menurutnya, penataan akan mengedepanan konsep seperti walungan cafe di Kelurahan Cibadak.
Ia pun mengatakan pada 2020 pihaknya menganggarkan Rp 60 miliar untuk perbaikan drainase. Selain itu pihaknya akan membangun kolam retensi di Gedebage. Menurutnya jika pihaknya menemukan lahan yang bisa digunakan untuk kolam retensi maka akan segera mengajukan swakelola.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Pertanahan, dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung Dadang mengatakan tengah mempersiapkan walungan cafe berikutnya yang lebih besar dari Cibadak, salah satunya di Taman Maluku. Menurutnya, kebutuhan anggaran yang diperlukan akan lebih besar.
Saat ini, ia mengatakan tengah menyusun desain penataan dan biaya yang diperlukan. Menurutnya, konsep penataan tetap akan menggunakan instalasi biocord yaitu penyaringan limbah dengan memanfaatkan mikroba pemakan kotoran, membuat air jernih, dan tidak berbau. (mg2/drx)