BANDUNG – Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Edhy Prabowo berencana menggunakan solusi pakan alternatif, inovasi mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB), guna mengurangi biaya mahal pakan yang dialami pembudidaya ikan.
”Kendala yang dialami pembudidaya ikan adalah pakan yang mahal. Bisa mencapai 70 persen, ongkos habis di pakan. Maka, kita harus berani mengambil langkah tadi, yaitu alternatif pakan yang ditemukan oleh mahasiswa ITB. Kita akan coba,” ucap Edhy.
Rencana Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo tersebut pun disambut baik Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar), Uu Ruzhanul Ulum. Menurut Uu, selain modal dan alat usaha, pembudidaya ikan juga sangat membutuhkan ilmu untuk mengubah pola pikir yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan.
”Kita juga perlu mengedukasi peternak ikan, bukan hanya modal dan alat. Dengan ilmu, pola pikirnya akan berubah. Kalau hanya bantuan tanpa ilmu, kami khawatir modal diberikan tapi kesejahteraan petani tidak meningkat,” ujar Uu, saat mendampingi Menteri Kelautan dan Perikanan ke tempat budi daya ikan air tawar di Kampung Parung Serab, Soreang, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu.
Selain itu, Uu berharap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melirik para santri di pesantren dalam mengembangkan sektor perikanan, sekaligus mendorong program One Pesantren One Product (OPOP) di Jabar. Pasalnya, jumlah pesantren di Jabar mencapai 10 ribu. Sehingga, jika para santri diberikan ilmu dan modal, sektor budi daya ikan dan kesejahteraan santri pun akan meningkat.
”Jadi, jangan petani ikan saja, pesantren pun diberi bantuan agar program OPOP bisa lebih cepat sukses,” pungkasnya.(dsdkjbr/ziz)