SOREANG – Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) Kabupaten Bandung mengklaim jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Bandung sepanjang tahun 2019 mencapai 2,48 juta orang.
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Agus Firman Zaini mengatakan, angka tersebut terdata sampai bulan November lalu. Jumlah itu diyakini bisa mencapai target 2,5 juta wisatawan sampai akhir 2019 nanti. Dari jumlah tersebut, masih didominasi wisatawan lokal atau dalam negeri.
”Kami akui untuk wisatawan mancanegara sampai saat ini masih belum banyak. Untuk mendongkrak pengunjung wisatawan, kami berencana meresmikan gedung tuoris informasi center dan melaunching calendar of event 2020,” kata Agus saat ditemui di Gedong Budaya Sabilulungan di Soreang, Kamis (26/12).
Menurutnya, kondisi minimnya pengunjung wisatawan mancanegara, tak lepas dari masih minimnya akses informasi terkait potensi wisata Kabupaten Bandung. Oleh karena itu pada 2020 nanti, pihaknya mengaku akan mulai menggenjot tingkat kunjungan wisman.
Agus menegaskan, langkah yang akan dilakukan untuk menarik wisman adalah dengan mempercepat penetapan Kabupaten Bandung sebagai destinasi wisata halal. Negara-negara yang menjadi target pun untuk sementara difokuskan ke wilayah Timur Tengah.
”Kita ketahui bahwa wisatawan asal Timur Tengah memiliki dukungan finansial yang kuat. Dengan begitu akan ada efek ganda jika mereka banyak berkunjung ke Kabupaten Bandung,” akunya.
Selain wisman, wisatawan lokal juga akan digenjot untuk terus meningkatkan geliat pariwisata Kabupaten Bandung. Salah satu strategi yang diusulkan adalah mewajibkan anak sekolah untuk mengunjungi objek wisata di Kabupaten Bandung dalam setiap kegiatan di luar kelasnya.
Dengan strategi seperti itu, Agus pun mengaku sudah menetapkan target kunjungan wisata yang lebih besar pada 2020. Setidaknya 3 juta wisatawan diharapkan bisa datang dan berkunjung ke Kabupaten Bandung tahun depan.
Terkait objek, Agus mengklaim bahwa wisata alam masih menjadi andalan Kabupaten Bandung. ”Ikonnya masih di sekitar kawasan Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali dengan objek seperti Kawah Putih, Glamping, Rancaupas dan lain-lain,” jelasnya.
Selain itu, Agus menjelaskan bahwa saat ini semakin banyak objek wisata baru yang terus bermunculan. Sebagai pendukung, ia pun telah mengkoordinasikan dukungan infrastruktur kepada dinas terkait lain.