Kasus HIV/AIDS di Cimahi Mengkhawatirkan

CIMAHI – Kasus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi di Hari Aids Sedunia yang jatuh Minggu (1/12) ini. Sebab, hingga November tahun 2019, kasus akibat penyakit yang menyerang sel darah putih itu sudah mencapai 443 orang. Namun, data itu merupakan komulatif yang dihimpun sejak tahun 2015 silam.

”Yang clear orang Cimahi 443 orang. Itu yang tertangkap di fasilitas kesehatan Kota Cimahi,” terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (1/12).

Menurutnya, tren kasus HIV/Aids di Kota Cimahi cukup mengkhawatirkan dalam empat tahun terakhir. Sebab, penemuan kasus berbahaya dalam edisi empat tahun terakhir mencapai 40 per tahunnya.

”Sekarang dibilang mengkhawatirkan karena kalau dirata-ratakan cimahi itu empat tahun terakhir tiap tahun 40 penemuan orang Cimahi-nya aja,” ujar Romi.

Dia mengatakan, penemuan kasus HIV di Kota Cimahi mayoritas didominasi oleh hubungan seks baik sesama lawan jenis maupun Lelaki Seks Lelaki (LSL).

”Kalau (dari) Napza berkurang, dominan penularan dari seksual,” ucapnya.

Untuk itu, lanjut Romi, pihaknya saat ini akan fokus pada pencegahan. Pertama, terang dia, pihaknya tetap mengupayakan agar ibu hamil bisa dicek difasilitas kesehatan di Kota Cimahi. Tujuannya, untuk mencegah penyakit itu menular kepada bayi jika sang ibu ternyata mengidap HIV/AIDS.

”Kalau ada ketahuan hepatitis B nanti dicegah penularan ke bayinya, kalau HIV dicegah asal ikutan programnya pencegahan,” terangnya.

Kemudian yang jadi perhatian adalah penanganan pencegahan HIV/Aids dari hubungan seksual. Khusus untuk LSL atau transgender, kata Romi, agak mudah dilakukan penyuluhan sebab mereka memiliki kelompok atau organisasi.

Saat ini yang sulit diantisipasi justru hubungan seks bebas yang melibatkan para remaja hingga dewasa. Untuk itu, pihaknya mengajak semua masyarakat untuk menghindari seks bebas. Sebab rentan terjadinya penularan HIV/AIDS.

Terpisah, Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana mengatakan, pencegahan dan pemberantasan HIV/AIDS bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tugas bersama seluruh komponen masyarakat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan