Pedagang Keluhkan Harga Sewa Lapak di Pasar Kosambi

Hal senada diungkapkan pedagang sayuran Siti,55. Dia mengeluhkan tidak adanya bantuan dari pemerintah pasca kebakaran, dirinya harus membangun lapak sementara dengan biaya sendiri.

“Enggak ada bantuan dari pemerintah. Ini saja (lapak) harus bikin sendiri, hanya halam pasar ini digratiskan. Untuk bangun lapak ini habis Rp 14 juta,” ujarnya.

Siti menambahkan, saat ini penjualan menurun, bahkan untuk mengembalikan modal pembangunan lapak belum bisa kembali. “Modal belum kembali, karena baru beberapa bulan. Penjualan juga menurun karena harus merintis lagi dari nol,” paparnya.

Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung tengah berusaha agar para pedagang Pasar Kosambi korban kebakaran bisa segera kembali berjualan di semi basemen. Oleh karenanya, Pemkot Bandung terus menggenjot pembenahan semi basemen Pasar Kosambi.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana menyatakan, hadirnya pedagang di semi basemen Pasar Kosambi bisa membangun kembali iklim berniaga seperti sebelum dilanda musibah kebakaran.

“Saya lebih konsen supaya pedagang berdagang secara nyaman di semi basemen ini,” kata Yana saat meninjau langsung proses pengerjaan Pasar Kosambi, Sabtu (23/11) lalu.

Oleh karenanya, Yana terus mendorong PD. Pasar Bermartabat untuk secepatnya menuntaskan pengerjaan. Sebab, jelang akhir tahun diperkirakan iklim berjualan bakal mengalami kenaikan.

“Mudah-mudahan awal bulan Desember (selesai). Supaya akhir tahun bisa berdagang dan marema (laku),” tuturnya.

Yana cukup mengapresiasi pengerjaan Pasar Kosambi terhitung cukup cepat. Dari peninjauan terakhirnya pada pekan lalu, kini sudah tampak beberapa bagian yang hampir beres dan sisanya tinggal penyempurnaan.

“Ini berproses. Lampu sudah sekian persen dan lantai terpasang. Saya ingin terus meyakinkan progres berjalan baik sesuai ‘schedule’. Menurut teman-teman PD Pasar, komunikasi dengan para pedagang sudah berjalan oke,” tandasnya. (mg4/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan