Bupati memastikan, di tahun 2020 merupakan momentum untuk melakukan pembangunan infrastruktur secara besar-besaran. Bupati juga menegaskan, pembangunan tak hanya mengandalkan APBD kabupaten, melainkan akan memanfaatkan bantuan dari Provinsi Jawa Barat serta CSR dari pihak ketiga (proyek Kereta Cepat).
“Postur anggaran 2020 memang masih soal infrastruktur, tapi dibantu pihak ketiga berupa CSR, sekarang lagi diurus juga izin-izinnya agar pembangunan bisa dimulai. Termasuk dibantu juga dari pak gubernur. Pembangunan ini untuk menunjang akses ke sejumlah objek wisata, dimana feed back (umpan balik) masuk ke kas daerah juga sebagai pendapatan,” pungkasnya. (drx)