Dukung Konsep Ekonomi Sirkular

SOREANG – Untuk mengembangkan perekonomian masyarakat, ratusan warga Desa Padasuka, kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung mendapat pelatihan dunia bisnis dari mahasiswa dan perusahaan SCG Indonesia, Minggu (24/11).

Anusorn Potchanabanpot, Country Director SCG Indonesia, mengatakan SCG merupakan salah satu grup konglomerasi terkemuka di kawasan ASEAN, terdiri dari tiga bisnis diantara Cement-Building Materials, Chemicals, dan Packaging. Melalui lebih dari 200 perusahaan dan sekitar 57.000 karyawan, SCG menciptakan dan mendistribusikan produk dan layanan inovatif yang menjawab kebutuhan konsumen.

Pada kegiatan tersebut, dihari para praktisi dan pemangku kepentingan lokal hadir untuk membagi ilmu dan pengalaman kepada warga desa, termasuk praktek dalam menerapkan konsep bisnis berbasis ekonomi sirkular. Sebagai perusahaan regional terkemuka, SCG berkomitmen untuk memberi kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan di wilayah tempatnya beroperasi, termasuk di Indonesia. Pelatihan hari ini adalah bentuk keberlanjutan dukungan SCG terhadap langkah 10 orang mahasiswa, penerima beasiswa SCG Sharing the Dream yang menginisiasi proyek pengolahan limbah tekstil dan pakaian bekas, bernama Retote Project.

”Pemberdayaan dan pengembangan masyarakat di wilayah tempat SCG beroperasi adalah prioritas kami dalam setiap program, termasuk CSR unggulan kami, beasiswa SCG Sharing the Dream. Tidak hanya memberikan dukungan pendidikan berkelanjutan bagi para siswa, kami juga mendorong mereka untuk dapat menciptakan ide-ide yang bermanfaat dan memberikan kontribusi positif bagi sekitarnya. Oleh karena itu, SCG mendukung Retote Project yang sejalan dengan prinsip SCG Circular Way di mana menekankan implementasi konsep ekonomi sirkular sekaligus memberikan pelatihan profesional untuk masyarakat di desa Padasuka, Kabupaten Bandung,” katanya saat ditemui disela-sela acara di Kutawaringin.

sementara itu, Afyan Cholil Asy’ari, mahasiswa ITB sebagai Manajer Retote Project menjelaskan, sebelumnya, Retote Project telah dipresentasikan di hadapan para pemangku kepentingan dan pemimpin dunia oleh para mahasiswa dalam ajang internasional, ASEAN Camp 2019 pada bulan Agustus lalu di Bangkok, Thailand. Sebagai peserta, mereka diharuskan untuk memiliki sebuah inisiatif berupa proyek lokal yang berkaitan dengan ekonomi sirkular.

Menurutnya, setelah melakukan riset dan survei, kelompok Niracle menemukan banyaknya limbah tekstil dan kain perca bekas yang dibakar dan dibuang ke sungai Citarum, yang tentu saja menjadi polusi. Mereka lalu mengonsepkan permasalahan ini dengan konsep ekonomi sirkular menjadi sebuah proyek pengolahan limbah.

Tinggalkan Balasan