Harus Diperjuangkan sebagai Bandara Utama

Hery pun menegaskan, ke­beradaan BIJB Kertajati mer­upakan wujud konektivitas di Jawa Barat antara pusat-pusat ekonomi untuk perce­patan pembangunan dan pemerataan pembangunan.

”Keunggulan Kertajati mam­pu menjadi hub maskapai besar, mengkoneksikan ke global dan nasional jauh lebih baik dari Bandara Husein. Nanti juga ada Aerocity-nya. Ekonomi Jabar, termasuk Bandung Raya, juga akan le­bih melompat dengan adanya Kertajati, pembangunan juga akan merata,” ujar Hery.

Selain itu, Hery berujar ke­beradaan BIJB Kertajati mem­buat warga Ciayumajakuning, Priangan Timur, dan lain-lain, akan lebih bisa menjangkau transportasi udara dengan lebih dekat.

Sementara itu, runway mau­pun kapasitas menerima pe­sawat di Bandara Husein yang sangat terbatas sudah tidak bisa dikembangkan menjadi alasan utama mengapa BIJB Kertajati harus didukung se­bagai bandara komersial re­presentatif Jabar.

”Kalau kita gagal memanfaat­kan momentum dan timing sekarang, misalnya menunggu Tol Cisumdawu jadi, maka ke­rugian yang akan ditanggung oleh warga Jabar, termasuk warga Bandung Raya, karena sudah bayar pajak dan membi­ayai BIJB Kertajati,” ucap Hery.

”Imbauan kami, mari kita bersabar, jangan khawatir, semua akan indah pada wak­tunya. Kalau sekarang repot-repot 2,5 jam (ke Kertajati), saya pikir itu harga yang pan­tas untuk kita nanti punya bandara yang luar biasa me­gah dan terkoneksi dengan baik,” ujarnya.

Dishub Jabar sendiri men­dukung keberadaan BIJB Kertajati mulai dari mendo­rong percepatan pembangu­nan infrastruktur, memaksi­malkan fungsi fasilitasi dan koordinatif, membantu rea­lisasi penyertaan modal, me­nyediakan rambu-rambu, marka, dan sebagainya di sekitar Kertajati melalui ang­garan Dishub, hingga mendo­rong realisasi penerbangan umroh dan haji mulai 2020 di Kertajati termasuk embar­kasi haji.

Hery pun mengingatkan kembali fungsi enclave sipil Bandara Husein Sastrane­gara milik TNI AU ini. Men­urutnya, wajar jika secara parsial maupun total ban­dara di kawasan padat pen­duduk itu akan dikembalikan fungsinya sebagai landasan udara militer.

”Semua unsur, pemerintah pusat, pemerintah daerah pro­vinsi dan kabupaten/kota, sudah sepakat dan menjadi regulasi bahwa Kertajati adalah bandara utama Jawa Barat. Kalau sudah ditentukan, semua harus mengacu ke sana termasuk RTRW kabupaten/kota, termasuk Kota Bandung harus me­nyesuaikan RTRW, tidak lagi mencan­tumkan secara jang­ka panjang Bandara Husein sebagai bandara utama,” ucap Hery.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan