BANDUNG – Perkembangan kemajuan teknologi menciptakan dimensi dan metode perang baru. perang Cyber atau perang informasi dianggap paling berbahaya. Sebab, jika informasi itu telah tersebar maka akan menimbulkan gejolak stabilitas nasional.
Melihat fenomena Panglima Kodam III/Slw Letjen Tri Soewandono mengatakan, proxy war sebetulnya sudah terjadi diberbagai negara dengancara menyebarkan berita bohong dan isu menyesatkan.
’’Jadi walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” kata Pangdam ketika ditemui dalam peringatan HUT TNI Sabtu (5/10).
Tri mengatakan perang teknologi informasi ini, datangnya dari dalam negeri. Maka dari itu TNI/Polri dan Pemerintah mesti bersiap menghadapi perang model baru karena kemajuan teknologi yang begitu dinamis.
Untuk menekan perang informasi, TNI/Polri, pemerintah dan masyarakat, harus bersinergi. Intinya untuk melawan kita pun harus memanfaatkan teknologi.
Selain itu, masyarakat harus diedukasi jangan sampai gampang termakan isu hoaks. Sebab, isu-isu hoaks adalah perang cyber itu sendiri. Tujuannya memecah persatuan dan kesatuan.
Sementara itu, Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan kehadiran TNI/Polri membuat pembangunan di Jabar berjalan dengan cepat. Sebab, TNI/Polri mampu menciptakan dan menjaga kondusivitas. Tak hanya itu, keterlibatan TNI mampu mengakselerasi program Citarum Harum.
“Alhamdulillah, dengan soliditas TNI di darat, laut, dan udara, memperlihatkan sistem pertahanan kita membuat rasa aman nyaman sebagai warga Jawa Barat. Kehadiran TNI/Polri membuat pembangunan di Jabar berjalan dengan cepat. Sebab, TNI/Polri mampu menciptakan dan menjaga kondusivitas. Tak hanya itu, keterlibatan TNI mampu mengakselerasi program Citarum Harum,” kata Emil.
Emil mengatakan, sinergitas antara unsur pemerintah dan juga aparat keamanan diharapkan bisa lebih solid. Apalagi saat ini ketua DPRD Jabar terpilih Taufik Hidayat merupakan purnawirawan TNI.
“Kami meyakini pada ke depannya Jawa Barat Insyaallah masyarakat yang cinta NKRI, yang guyub, yang menyelesaikan dengan silaturahmi,” tuturnya. (mg1/yan)