CIMAHI – Pemerintah Kota Cimahi pantau langsung Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa di sekolah. Hal tersebut dilakukan dalam upaya mencegah pelajar ikut unjuk rasa untuk menolak sejumlah Rancangan Undang-Undang (RUU).
Hal tersebut diungkapkan, Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Senin (30/9).
Menurut orang nomor dua di Cimahi ini, memang sempat terdengar ada wacana jika hari ini (kemarin.red) ada aksi demo nasional, termasuk di Jawa Barat.
Baca Juga:Josel Siap Bersaing dengan Pemain Asing di Lini DepanFokus Penguatan Fisik Pemain
”Setelah mendengar itu, kami bersama Polres Cimahi dan unsur terkait sudah bekerja keras meminta sekolah tidak mengizinkan atau mengirimkan siswanya (untuk unjuk rasa),” ujar Ngatiyana.
Dia mengungkapkan, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Cimahi untuk menjaga para siswa.
”Kami koordinasi dengan Kapolres Cimahi. Pada apel pagi di SMA/SMK dipimpin oleh personel kepolisian. Kami juga absen siswa secara langsung,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, sebelumnya tersiar kabar jika di Cimahi ada dua tempat yang akan dijadikan titik kumpul massa yang akan pergi untuk melakukan aksi ke kantor Provinsi Jawa Barat.
”Yang berpotensi menjadi tempat bergabung para pelajar yaitu sekitar Jalan Sangkuriang dan kawasan Gunung Bohong,” jelasnya.
Ngatiyana mengaku, sejauh ini belum menerima informasi jika ada siswa di lokasi titik kumpul keberangkatan untuk unjuk rasa.
”Kalau kami temukan, tentu kami akan langsung bawa untuk diantar ke rumah,” ucapnya.
Baca Juga:Persebaya Surabaya Tumbang Ditangan Mantan PelatihTakluk dari Fiorentina, AC Milan jadi Pecundang di Kandang Sendiri
Pihaknya mengklaim tidak membatasi hak pelajar untuk menyampaikan pendapat. Namun semua yang disampaikan itu harus sesuai dengan aturan.
”Bukan dibatasi, boleh saja menyampaikan pendapat asal sesuai aturan. Tapi, lebih baik mereka fokus belajar saja,” pungkasnya. (ziz)