BANDUNG – Banyaknya kalangan pelajar yang merokok secara sembunyi-sembunyi jadi keprihatinan tersendiri bagi Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Kota Bandung Siti Muntamah Oded.
Dia meminta, kepada para pendidik, guru dan para orang tua memberikan perhatian kepada para anaknya agar diberikan perhatian mengenai bahaya merokok bagi kesehatan.
’’Rokok menjadi salah satu penyebab penyakit tidak menular, seperti penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker. Data menunjukkan bahwa penyakit-penyakit-penyakit tersebut paling banyak menyebabkan kematian,’’kata Siti kepada wartawan Minggu, (29/9)
Dia menyebutkan, jumlah perokok di Kota Bandung ternyata terbilang tinggi, yakni hampir 70 persen. Jumlah ini lebih tinggi dari kebanyakan kota di Indonesia yang berada di rata-rata 20 persen saja.
Fenomena merokok kini sudah sampai ke generasi muda, tak hanya laki-laki, tetapi juga perempuan. Merokok pada usia muda. Hal ini, menunjukkan pola perilaku yang kurang teredukasi. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya keteladanan.
“Jadi kuncinya ada di keteladanan. Bagaimana kita bisa meminta anak-anak sekolah untuk menjauhi merokok tapi para gurunya dan orang-orang di sekitarnya malah masih merokok,” ucap dia.
Oleh karena itu, Siti mengajak kepada lebih dari 200 remaja yang hadir untuk menjadi agen perubahan di sekitarnya agar perilaku ketergantungan terhadap rokok dapat dihilangkan. Remaja adalah tataran generasi yang harus dijaga kesehatan fisik dan mentalnya. Mereka adalah penerus masa depan yang perlu dipersiapkan dengan matang.
“Remaja yang sehat adalah aset yang cemerlang bagi bangsa Indonesia yang menunggu karya-karya besar lahir dari para pemuda,” tegas Siti.
Ia juga meminta agar semua pihak mendorong gagasan untuk berhenti merokok. Upaya berhenti merokok juga menjadi cara untuk meningkatkan peradaban di Kota Bandung.
“Seminar Kesehatan Remaja ini bukan sekadar seremonial. Tapi kita harus menjadi duta, influencer, untuk menjadi pengajak aktif anak kita untuk menghentikan pihak-pihak yang menghadirkan asap rokok di Kota Bandung ini,” tuturnya.
Seminar Kesehatan Remaja ini digagas oleh Yayasan Kanker Indonesia. Pada kegiatan ini hadir pakar kesehatan Qamariah Marsabessy sebagai pembicara. Selain seminar, kegiatan ini juga diisi lomba poster anti tembakau yang diikuti oleh siswa SMP dan SMA se-Kota Bandung. (mg6/yan)