BPOM Dorong Industri Farmasi Masuk Timur Tengah

NGAMPRAH– Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) akan berperan aktif untuk membantu produk obat-obatan asal Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) agar segera merambah ke negara-negara Timur Tengah, Eropa, dan Australia lebih masif lagi. Rencananya, industri farmasi di Lembang tersebut akan menjalin kesepahaman dengan otoritas obat dan makanan di Arab Saudi.

“Produk obat-obatan di Indonesia ini harus bisa masuk ke berbagai negara seperti Arab Saudi. Kami bersama beberapa industri farmasi termasuk dari Lembang ini akan menjalin MoU dengan Arab Saudi,” kata Kepala Badan POM, Penny K. Lukito saat berkunjung ke PT Otto di Desa Gudangkahuripan, Kecamatan Lembang, Senin (23/9).

Menurut Penny, obat-obatan yang diproduksi di Lembang ini sudah memenuhi standar kualitas yang ditentukan Badan POM. Dilengkapi dengan teknologi canggih dan mutakhir, produksi obat-obatan dari perusahaan ini dipercaya untuk digunakan oleh sejumlah instansi kesehatan baik di dalam maupun luar negeri.

Dia menuturkan, regulasi mengenai standar kualitas obat-obatan yang ditentukan Badan POM sudah berstandar Internasional. Hal ini mendorong sejumlah industri farmasi yang sudah memenuhi standar tersebut untuk bisa memperluas pemasaran hingga ke luar negeri agar produk-produk Indonesia bisa digunakan di negara-negara tersebut.

“Kami juga terus melakukan pendampingan dengan berbagai industri farmasi di Indonesia, termasuk dengan membuka jalur pemasaran dengan negara-negara lain. Kami selalu berkoordinasi dengan otoritas obat dan makanan yang ada di sana mengenai hal ini,” tuturnya.

Selain itu, Penny juga mengungkapkan, regulasi mengenai label kehalalan produk obat dan makanan terus berproses. Khusus obat-obatan, menurut dia, dibutuhkan berbagai kajian dan tahapan pengujian terkait dengan penggunaan teknologi dan bahan baku.

“Kehalalan produk ini memang penting juga untuk meningkatkan daya saing. Dan pada akhirnya nanti UU produk halal akan ditegakkan, dan sekarang terus bertahap,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Otto Pharmaceutical, Jimmy Sudharta mengungkapkan, selama ini perusahaannya sangat mendukung program pemerintah di sektor kesehatan dengan memproduksi obat-obatan generik dan turut berkontribusi untuk BPJS Kesehatan.

Selain itu sebagai salah satu perusahaan farmasi terkemuka di Indonesia, Otto juga banyak dipercaya dan telah menjalin kerja sama dengan banyak perusahaan farmasi nasional dan global untuk melaksanakan toll manufacturing di pabrik Otto.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan