JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) meminta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tegas dalam memberikan rekomendasi terkait Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis yang setiap tahunnya digelar oleh Yayasan Djarum Foundation.
Sebelumnya, Djarum Foundation berencana menghentikan Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis Djarum mulai tahun depan 2020. Keputusan itu diambil setelah KPAI menilai ajang itu sebagai eksploitasi anak-anak untuk mempromosikan produk Djarum yang identik dengan produk rokok.
Tak lama keputusan itu turun, Djarum langsung menghentikan audisi tahun depan. Sayang, KPAI memberikan pengalihan bahwa pihaknya tidak menghentikan audisi tersebut, melainkan dua hal yang terkait dengan eksploitasi terselubung dan upaya denormalisasi produk berbahaya yang mengandung zat adiktif (rokok).
Hal itu yang membuat Kemenpora beranggapan bahwa KPAI tidak tegas dalam memberikan rekomendasi. Sekretaris Kemenpora (Sesmenpora), Gatot S Dewa Broto menilai rekomendasi KPAI berubah karena desakan netizen.
“KPAI jangan mencla-mencle, semuanya itu berbasis dokumen, kan disurat pertama yang dikirimkan bulan Juli itu disebutkan, KPAI merekomendasikan untuk menghentikan audisi, tapi mungkin karena tekanan netizen yang begitu banyak, lalu beberapa hari ini, KPAI berubah,” ujarnya saat ditemui di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Rabu (11/9).
”KPAI memberikan pernyataan kepada saya bahwa mereka itu tidak menghentikan, yang menghentikan itu adalah peraturan,” tambahnya.
Lebih lanjut, guna menyelesaikan masalah tersebut, Kemenpora berencana untuk mengadakan pertemuan antara Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), PB Djarum dan KPAI.
Rencananya pertemuan tersebut digelar pada Rabu (11/9) kemarin, namun hal itu harus tertunda lantaran Menpora Imam Nahrawi berhalangan hadir dalam pertemuan tersebut.
Gatot menambahkan, pertemuan itu akan segera dilaksanakan. Hal itu lantaran Kemenpora diakui Gatot, tidak ingin permasalahan tersebut tidak berlangsung lama.
”Harapan kami, penginnya minggu ini sudah clear. Kalau nggak, ini jadi isu panjang,” katanya.
”Kami ingin melihat keduanya (Djarum dan KPAI) duduk bareng dan kami juga harus minta ketegasan dari KPAI. Nanti kalau duduk bareng dengan Kemenpora, kita buat perjanjian tertulis, sesungguhnya kemauan KPAI itu apa?” imbuhnya.
Gatot menjelaskan, masyarakat Indonesia tidak akan pernah lupa terhadap dedikasi Djarum terkaita pembentukan bibit berprestasi bulu tangkis Indonesia.