Rela Tidak Jadi Ibu Kota

BANDUNG – Wali Kota Bandung Oded M. Danial tidak mempermasalahkan jika nanti Kota Bandung tidak jadi ibu kota provinsi.

Menurutnya, wacana perpindahan Ibu Kota sebetulnya sudah diwacanakan semenjak zaman kepemimpinan Ahmad Heryawan.

’’Setahu saya, wacana ini sudah lama, saat era Pak Aher (Ahmad Heryawan) sudah ada,’’ kata Oded kepada wartawan di Balai Kota Bandung, (30/8).

Oded  mengaku tidak keberatan jika ibu kota Jawa Barat dipindahkan dari Bandung asalkan ada kajian yang komprehensif dengan melibatkan DPRD Jawa Barat. Kajian tersebut harus mempertimbangkan untung dan ruginya.

“Kalau sudah ada kajian, insya Allah mana yang terbaik,” ungkapnya.

Selain itu, dalam melakukan kajian harus ada komparasi soal pemindahan. Sehingga, jika keputusannya pindah ke Walini (Bandung Barat) atau tempat lain maka akan ada perbandingan untung ruginya.

Kajiannya dikomparasikan dengan Kota Bandung juga. Kemana pun kita dukung, asalkan hasil kajian jelas,” kata Oded.

Oded berharap, pemindahan ibu kota tidak dilakukan tergesa-gesa. Apalagi jika dikaitkan keinginan ini terkesan sama dengan rencana pemerintah pusat yang ingin pindah ibu kota ke Kalimantan. Kendati begitu, dia kembali menegaskan, jika wacana ini terlaksana, Oded tidak akan mempermasalahkannya.

Sementara itu, Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono menanggapi wacana pindahnya ibu kota Jabar dengan penolakan. Sehingga terkesan mengikuti dengan rencana pemerintah pusat yang ingin memindahkan ibu kota negara. Padahal, pemindahan Ibu Kota Negara sudah direncanakan sejak zaman presiden Soekarno.

“Semoga Gubernur Jawa Barat tidak sekedar ikut-ikutan dengan rencana perpindahan ibu kota negara yang sudah mempunyai rencana sejak jaman Presiden Soekarno dan telah melalui proses panjang dengan mengubah isu pokok pembangunan dari Jawa Sentris menjadi Indonesia Sentris,” ujar Ketua PDIP Jabar, Ono Surono kepada wartawan kemarin, Jumat (30/8).

Ono menilai, perpindahan Ibu Kota Jabar tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sebab, dibutuhkan proses panjang serta kajian mendalam dengan mempertimbangkan berbagai aspek, terutama aspek ekonomi, sosial, budaya, keamanan dan lingkungan.

Dia berpendapat, sebetulnya ada persoalan lebih penting dari pada keinginan memindahkan Ibu Kota. Sebab, selama ini yang dibutuhkan adalah pemerataan pembangunan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan