Pertamina Bersihkan Tumpahan Minyak dengan Octopus Skimmer

BANDUNG – Insiden tumpahan minyak milik Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang saat ini kondisinya sedang dilakukan pembersihan oleh PT Pertamina.

Direktur PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengatakan, pihaknya sangat serius menangani dampak tumpahan minyak dengan mengerahkan Octopus Skimmer alat untuk penghisap tumpahan minyak.

“Sifat lilin lebih memudahkan didalam penanganannya. Gumpalan-gumpalan bisa dengan jaring dan diangkat,” Jelas EP Nanang ketika ditemui belum lama ini.

Dia mengatakan, penyebab tumpahan minyak terjadi karena kebocoran gas yang menimbulkan gelembung udara di sumur YYA-1 Blok Offshore North West Jawa (ONWJ).

Hal ini disebabkan adanya indikasi anomali tekanan pengeboran sumur YYA-1, sehingga menyebabkan munculnya gelembung gas diikuti tumpahan minyak. Kebocoran gas tersebut berdampak pada pergeseran pondasi YY.

’’Sebenarnya kan semua sudah ada SOP, cuma kadang- kadang yang namanya bawah tanah ada yang kita tidak bisa kontrol, artinya sepanjang kita ikut SOP ada kejadian itu termasuk force majeure, sesuatu yang tidak diinginkan,’’ ujar dia.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Pertamina bertanggung jawab terkait tumpahan minyak (oil spill) Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) di Karawang, mulai dari sektor bisnis hingga kerusakan lingkungan.

“Saya minta Pertamina bertanggung jawab penuh terhadap semua hal. Dari bisnisnya; ikan yang tidak bisa ditangkap, nelayan yang kehilangan mata pencaharian, kerusakan hutan bakau, dan lain-lain,” kata RK — sapaan akrab Ridwan Kamil—di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (7/8/).

Dia meminta, PT Pertamina harus menyelesaikan secara 100 persen. Sebab, sebagai peran Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar soal insiden tersebut adalah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, supaya kelangsungan hidup masyarakat yang terdampak tidak bermasalah.

“Salah satunya adalah kompensasi dari kehilangan mata pencaharian juga harus diselesaikan oleh Pertamina,” tutupnya.

Sebelumnnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sudah berkoordinasi dengan Bupati Karawang Celicca Nurachadiana, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, dan PT Pertamina.

Dia mengatakan, penanganan tumpahan minyak di wilayah Karawang itu melalui dua tahap. Pertama adalah masa tanggap darurat, yaitu pembenahan minyak yang tumpah dan penanganan kepada warga terdampak.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan