BANDUNG – Penyumbang polusi udara terbesar di Jawa Barat berasal dari kendaraan bermotor. Sebab, jumlah kendaraan kini mencapai belasan juta unit.
“Penyumbang polusi terbesar masih dari kendaraan yang jumlahnya 17 juta unit tapi selain itu ada juga dari aktivitas industri, sampah semuanya ikut berkontribusi,” tutur Uu ketika ditemui dalam acara peringatan Hari Lingkungan Hidup di Halaman Gedung Sate, Rabu, (25/7)
Untuk itu, dia mengingatkan warga Jawa Barat untuk tetap meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan meski kualitas udara Jawa Barat secara umum tergolong baik di angka 72,18. Sebab, kata Uu, pertumbuhan industri, permukiman dan infrastruktur di Jawa Barat akan semakin pesat di masa mendatang.
Dia menyambut baik langkah pemerintah pusat melalui Kementerian Perindustrian yang rencananya akan memberlakukan aturan penggunaan kendaraan listrik di kota besar.
“Saya menyambut baik pemerintah pusat akan mengeluarkan kebijakan untuk kendaraan listrik agar tidak ada polusi,” ucap Uu.
Uu berharap perayaan tahun ini menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan khususnya pencemaran udara.
“Jangan hanya seremonia, tapi harus menjadi pengingat dan membangkitkan gairah masyarakat untuk mengurangi pencemaran udara,” ujar Uu mengakhiri.
Semenatar itu di tempat sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat Bambang Rianto mengatakan ‘Tema Biru Langitku Hijau Bumiku’ yang berfilosofi ada semangat mewujudkan udara menjadi lebih bersih dan langit terlihat lebih biru. Begitu juga dengan Bumi Indonesia ini, semakin hijau dan gerakan penanaman semakin digencarkan dalam rangka membantu mengurangi polusi udara.
“Bukan tanpa alasan tema itu diambil, tema itu menggambarkan upaya kita untuk mengendalikan polusi udara sangat berkaitan dengan upaya untuk menata bumi kita menjadi lebih hijau,” kata dia.