“Tahap dua ini kalau masih menggantung, tolong dinas terkait berkomunikasi lagi dengan PT Adhi Karya. Sehingga bisa segera serah terima. Sehingga kita utuh tahap satu dua ini diserahkan kepada kita. Supaya secara hukum bisa lebih aman,” jelasnya.
Kepastian status ini juga diutarakan Yana berpengaruh kepada proses penganggaran di APBD. “Kalau dianggarkan dan tidak terserap, kita dianggap jelek. Mumpung masih ada waktu untuk APBD 2020 mudah-mudahan ini bisa clear,” katanya.
Sebagai pegiat sepak bola, Yana menegaskan perhatiannya terhadap Stadion GBLA memang cukup ekstra. Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Askot PSSI Kota Bandung ini ingin fasilitas Stadion GBLA setara dengan stadion di Eropa.
“Saya sih inginnya bisa standar FIFA dan UEFA. Karena sebetulnya secara luasan dan infrastrukturnya sudah cukup memadai. Kan (syaratnya) ruang ganti pemain harus ada air panas dengan suplai air yang stabil, infrastruktur yang ada sudah sudah cukup, tinggal kita upgrade,” tandasnya. (mg3/drx)