BANDUNG – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menargetkan sejumlah 8.000 jurnal terakreditasi Sinta pada taun 2019.
Dalam upaya melakukan percepatan tersebut, Kemristekdikti melakukan pendampingan dan workshop yang dibagi menjadi 40 batch. Kali ini Bandung menjadi tempat ke-13 dalam melakukan percepatan tersebut, setelah sebelumnya dilakukan di Majene Sulawesi Barat.
Kepala Subdit Fasilitasi Jurnal Ilmiah Kemenristekdikti, Dr Lukman ST M Hm mengatakan, untuk mengejar target sampai 8.000 jurnal tersebut, kemenristekdikti gencar melakukan workshop sekaligus pendampingan, bekerja sama dengan asosiasi jurnal dan sejumlah perguruan tinggi di daerah.
”Batch ke-13 sendiri bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Islam Bandung, melibatkan 40 peserta dari Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang berasal dari wilayah Aceh, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, NTB, Jawa Barat, dan Jawa Timur,” kata Lukman di Hotel Grand Tjokro Bandung, Kamis (27/6).
Menurut Lukman, dari 8.000 target pada tahun 2019, minimal 1.600 diharapkan terakreditasi yang difasilitasi oleh percepatan dan pendampingan.
”Sementara 1.800 jurnal jadi target kementerian untuk para Rektor Perguruan Tinggi, sisanya baru melalui jalur regular,” menurutnya.
Dijelaskan Lukman, dari 8.000 jurnal terakreditasi tersebut, target kemenristekdikti, seperti disampaikan oleh Lukman, tidak muluk-muluk yang penting masuk Sinta 2 sampai dengan 6.
“Kita gak muluk-muluk, yang penting masuk dulu Sinta, tahun ini belum ke kualitas, tapi kuantitas, yang penting masuk Sinta 2 sampai dengan 6. Kita kasih tau tim jurnal masing-masing, kekurangan di sini, salahnya di sini. Baru tahun depan kita ke kualitas,” pungkasnya. (mg2/drx)