Bandara Pindah Bandung Shock

’’ Ini harus dipikirkan bagaimana mengatasinya. Kita harus memberikan kompensasi akibat dampak dari pembangunan industri. Sehingga kebutuhan pangan di wilayah segitiga Rebana tidak hilang.

Dia menuturkan, segitiga Rebana sudah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang memiliki potensi ekonomi besar melalui pengembangan Aerocity dan Aerotropolis dan pengembangan industri kedirgantaraan.

Untuk itu, agar pengembangan KEK ini terwujud Pemdaprov Jabar harus melakukan gerak cepat dan melakukan koordinasi dengan seluruh steakholder agar mendapat kepastian datangnya para Investor.

’’Ini juga harus dilihat secara objektif karena konsep aerocity dan aerotropolis masih dan baru disediakan lahannya dan kuncinya harus terus bergerak,”kata dia.

Sementara itu, berdasarkan informasi akan ada perpindahan 56 penerbangan yang meliputi 13 rute domestik ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB).

Sementara itu, Director of Engineering & Operation AP II, Djoko Murjatmodjo menambahkan, Pemerintah Daerah dan masyarakat Jawa Barat tidak akan bisa menikmati manfaat yang lebih besar dari sektor pariwisata, jika masih tetap mengandalkan Bandara Husein Sastranegara sebagai pintu masuk wisatawan ke daerahnya.

“Bandara Husein bertahun-tahun tidak berkembang. Untuk menambah landasan jadi 2.200 meter saja kita harus menebang gunung, sementara disana ada lapangan tembak TNI,” kata Djoko.

Dia menegaskan, sesuai instruksi dari Kementerian Perhubungan, AP II tidak akan mengalihkan seluruh penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Namun hanya akan memindahkan penerbangan domestik bermesin jet saja.

“Mengapa internasional masih di Bandara Husein, karena mempertimbangkan kelangsungan bisnis pariwisata di Bandung. Hal-hal ini tentu kami perhatikan,” katanya.

Sedangkan, Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), M. Pramintohadi Sukarno menjelaskan, dalam menyetujui pembangunan suatu bandara pemerintah tidak hanya membuat perencanaan untuk waktu 2-3 tahun saja.

“Tetapi kami membuat perencanaan pengembangan untuk 20-30 tahun. Kalau kita ingat, dulu Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng juga hasil pemindahan Bandara Kemayoran di Jakarta Pusat. Hasilnya ada pembangunan yang terjadi di daerah,” tegasnya.

Dalam catatan Kemenhub, pertumbuhan lalu lintas udara di Jawa Barat sudah tidak terakomodasi oleh Bandara Husein Sastranegara.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan