JAKARTA – Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Ibnu Munzir mengatakan pihaknya memastikam akan segera melakukan evaluasi soal mobilitas lebaran dan arus balik pada rapat dengar pendapat mendatang.
“Mudik itu sudah tradisi kita di Indonesia dan dari hasil pertemuan Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI dengan jajaran Kementerian Perhubungan, Polri, BMKG, PT. Angkasa Pura, PT. KAI, PT. Pelni, PT. Bina Marga, dan PT. Jasa Marga,kami sudah memiliki sejumlah catatan untuk di evaluasi,” kata Ibnu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (10/6).
Mengingat jumlah pemudik pada setiap tahunnya meningkat, maka lanjut politisi asal Partai Golkar ini pun mengakui sejumlah fasilitas diharapkan dapat meningkat dan persiapannya semakin baik.
Kita berharap dari evaluasi nanti arus mudik ke depan dapar bisa berjalan dengan lebih baik lancar, aman dan terjamin keselamatan. Persiapan untuk menyambut perayaan Idul Fitri dan mudik ke kampung halaman, mudah-mudahan seperti tahun-tahun sebelumnya kita terus memperkecil kemungkinan-kemungkinan terjadinya berbagai insiden atau kecelakaan yang tidak kita inginkan. Jika dimungkinkan sampaizero accident, pungkasnya.
Hal lain justru disampaikan oleh Anggota Komisi XI DPR RI, Misbakhun mengatakan tingkat konsumsi masyarakat Indonesia meningkat sejak ramadan hingga syawal. Hal ini berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
“Yang selama ini dirasakan memang setiap momen ramadan, natal dan tahun baru. Masyarakat banyak berbelanja sehingga konsumsi meningkat. Dampaknya pada pertumbuhan ekonomi, ujarnya.
Oleh sebab itu, mantan Pegawai Ditjen Pajak ini berharap momentum ramadan dan lebaran berkontribusi pada pertumbuhan di kuartal kedua menjadi 5,2 hingga 5,3 persen.
“Kalo kemarin 5,07 persen (kuartal pertama). Kiranya 5,2 hingga 5,3 perse pada kuartal kedua nanti. Ini karena didorong oleh pertumbuhan konsumsi masyarakat, dan saya harap ini terus tumbuh meski sudah menjadi musim arus balik,” tandasnya. (frs/fin)