CIMAHI – Dua siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kota Cimahi berhasil meraih nilai tertinggi pada Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tingkat SMK se-Jawa Barat.
Kedua siswa bernama Naufal Aditya Juniarahman dan Naufal ’Aqilla Qamaruddin tersebut, masing-masing menjadi peringkat kesatu dan kedua.
Naufal Aditya Juniarahman, siswa jurusan Teknik Otomasi Industri yang tertinggi dengan rincian nilai hasil UNBK yakni Bahasa Indonesia 100, Bahasa Inggris 94,0, Matematika 92,5, dan Kejuruan 90,5 dengan total nilai ujian 376,5.
Sementara Naufal ’Aqila Qomaruddin siswa jurusan Teknik Elektronik Industri (TEI) mendapat nilai Bahasa Indonesia 92, Bahasa Inggris 92 dan Matematika 100 dengan total nilai ujian 374 dan menempati urutan kedua.
Saat ditemui di SMKN 1 Cimahi, Jalan Mahar Martanagara, Naufal Aditya J mengaku tidak menyangka jika dirinya bisa meraih nilai sebesar itu. Pasalnya, tidak ada persiapan atau belajar khusus yang ia lakukan saat akan menghadapi ujian.
”Persiapannya hanya pemantapan di sekolah itu saja. Belajar secara khusus di rumah juga nggak ada,” katanya, Senin (13/5).
Menurutnya, agar mudah mengerjakan soal dengan mudah, baik saat latihan atau pas ujian, kuncinya hanya satu yaitu selalu serius memerhatikan guru saat sedang mengajar di kelas.
”Kuncinya fokus aja. Jadi saat belajar di kelas kita harus fokus agar mengerti apa yang diajarkan,” ujarnya.
Bahkan ia juga mengaku, menjelang pelaksanaan UNBK dirinya sama sekali jarang belajar ataupun membaca buku pelajaran di rumahnya.
”Yang terpenting saat pemantapan itu kita harus memperhatikan, jangan sampai materi yang disampaikan itu kelewat dan intinya saat pemantapan kita harus fokus,” katanya.
Tak jauh berbeda dengan yang dilakukan Naufal Aditya, Naufal ’Aqila Qomaruddin pun mengaku tidak memiliki persiapan khusus saat akan melaksanakan UNBK. Sehingga ia tidak menyangka sama sekali berhasil merain nilai UNBK kedua tertinggi.
”Kaget juga bisa meraih nilai tertinggi kedua se-Jabar,” ucapnya.
Namun demikian, Naufal ’Aqila sedikit lebih rajin belajar di rumahnya ditambah mengikuti pemantapan di sekolahnya lebih serius. Tidak hanya itu pada malam hari sebelum ujian ia selalu menyempatkan diri membaca-baca apa yang telah dipelajarinya.