BANDUNG– Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung memastikan stok darah selama Ramadan aman. Hal tersebut karena PMI Kota Bandung berupaya dengan beragam cara agar stok darah aman selama Ramadan.
Menurut Kepala Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Uke Muktimanah beragam upaya tersebut di antaranya, dua pekan sebelum Ramadan, PMI Kota Bandung gencar menggelar donor darah di berbagai wilayah.
PMI Kota Bandung juga bekerja sama dengan sekolah dan perguruan tinggi non muslim, serat masjid-masjid di Kota Bandung.
“Sekolah non muslim tetap bisa berdonor di siang hari saat Ramadan. Sementara selama Ramadan, kita kerja sama dengan masjid. Selesai salat tarawih, bisa berdonor darah. Waktunya sampai pukul 24.00 WIB,” jelas Uke.
Dengan upaya tersebut, Uke optimis, PMI Kota Bandung bisa memperoleh sekitar 400-500 labu darah setiap hari. Sehingga selama Ramadan bisa memperoleh sekitar 4.000 labu darah.
“Dalam kondisi normal, per hari pendonor sekitar 400an. Hadirnya mobil unit, bisa memperoleh sekitar 80 labu darah. Insya Allah kebutuhan bisa terpenuhi tiap harinya,” kata Uke.
Uke mengakui, meski pendonor di Ramadan berkurang, namun ia yakin stok darah mencukupi.
“Dalam seminggu selalu ada 5-7 mobil unit menggelar donor darah. Selain itu, dengan masjid-masjid juga, 3-4 mobil,” jelasnya.
Uke memastikan, berdonor darah saat Ramadan tetap aman. Donor darah bisa dilaksanakan setelah berbuka puasa.
“Waktu idealnya kalau mau donor sesudah buka puasa. Sehingga ada tenaga dan asupan makanan. Di samping itu cairan tubuh pun tercukupi,” jelasnya.
PMI Kota Bandung juga tengah menyiapkan posko di setiap kecamatan pada musim mudik tahun ini. Pada kegiatan ini, PMI Kota Bandung akan bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan polisi.
“PMI kecamatan akan mendirikan posko. Bisa satu kecamatan satu posko atau bisa juga satu posko untuk dua kecamatan yang berdekatan,” kata Wakil Ketua II Bidang Pelayanan Sosial Kesehatan Masyarakat dan Unit Transfusi Darah PMI Kota Bandung, Tiny Rahayu.