Seperti halnya yang terjadi di tahun – tahun sebelumnya, jumlah pengiriman JNE pada peak season seperti Ramadan dan Idul Fitri, akan mengalami peningkatan rata – rata sebesar 30%.
Oleh karena itu, menghadapi kondisi ini, JNE telah melakukan berbagai antisipasi dan persiapan dari sisi operasional. Persiapan tersebut telah dilaksanakan jauh hari sebelum Ramadan tiba yaitu, penambahan kurang lebih 10% di sektor SDM dan armada, dari jumlah karyawan yang saat ini berjumlah 45 ribu orang, dan 7.000 unit armada yang telah beroperasi. JNE juga memastikan titik-titik layanan, khususnya Kantor Pusat dan Kantor Cabang di kota-kota besar setiap provinsi dapat melayani kebutuhan pengiriman pelanggan selama 24 jam.
Untuk memastikan waktu penyampaian kiriman tetap sesuai dengan layanan yang dipilih pelanggan, JNE juga semakin memperkuat sinergi dengan seluruh pihak penyedia transportasi udara, darat dan laut. “Seluruh kapabilitas dikerahkan dan berbagai strategi distribusi melalui jalur udara, darat dan laut, dijalankan. Semua langkah tersebut dilakukan sebagai bentuk komitmen JNE untuk terus mengemban amanah para pelanggan, sehingga para pelanggan dapat menjalani ibadah puasa dengan khidmat sambil menjalani aktifitas pengiriman dengan nyaman,” pungkas Eri.
JNE berdiri pada tahun 1990 sebagai perusahaan nasional yang berkonsentrasi pada bidang usaha jasa pengiriman dan pendistribusian. JNE juga memperluas bidang usahanya hingga jasa pengiriman makanan khas daerah (PESONA), jasa kepabeanan, penjemputan di bandara, dan pengiriman uang/money remittance. Pada akhir tahun 2012, JNE memisahkan divisi Logistik, menjadi unit usaha tersendiri dan terpisah dari unit kurir ekspres. Mulai tahun 2013, JNE siap berekspansi di bidang logistik, dengan berfokus pada layanan yang mencakup pergudangan, cargo, pengiriman jalur darat, sea freight, dan air freight. Di tahun 2014, JNE mempersiapkan JNE E-Commerce dan melakukan optimalisasi Mobile Applications, serta membangun 250 kantor operasional juga mempeluas jaringan hingga lebih dari 6000 outlet di seluruh Indonesia untuk bersaing dalam Asia Free Trade Area yang berjalan sejak tahun 2015. (rls/drx)