Gang Big Circle Boys sangat terkenal di Vancouver. Lahannya adalah perdagangan obat bius. Juga pembobolan kartu kredit.
Tidak ada yang berani menyentuh rumah 3899 itu. Di gerbangnya tertulis nama perusahaan pengamanan. Artinya security swasta mengawasi rumah itu 24 jam. Baru belakangan polisi tahu rumah tersebut ternyata sama sekali bukan klien perusahaan security tersebut.
Jaringan gang ini sangat luas: Hongkong, Guangzhou, Amerika, Kanada. Anggota gang ini umumnya orang dari Tiongkok, Vietnam dan Kamboja.
Raymond Huang sendiri orang dari Guangdong. Nama aslinya Huang Hong Chao. Ia mengawini Yuan Gui Ying di Guangdong. Tahun 1987. Sang istri lantas ke Kanada. Tidak sampai 10 tahun di sana sudah bisa mendapat kewarganegaraan Kanada.
Suaminya menyusul ke Vancouver. Tahun 2000 bisa mendapatkan status permanen residen. Sekaligus mendapat pengakuan sebagai boss mafia Big Circle Boys.
Di Hongkong mafia ini lebih dikenal dengan nama 大圈鞤 (Da Quan Bang). Artinya: Geng Lingkaran Besar.
Setelah Raymond Huang tewas, Yuan Gui Ying meninggalkan Kanada. Kembali ke Tiongkok. Meninggalkan Samantha di Kanada. Bersama neneknya. Yuan Gui Ying merawat anak laki-lakinya yang sakit otak di Guangdong.
Tiga tahun kemudian, Yuan ingin masuk Hongkong. Lewat Shenzhen. Di situlah Yuan ditangkap. Dengan tuduhan melakukan pencucian uang di 18 bank di Hongkong.
Total uangnya sekitar Rp 200 miliar. Dalam bentuk non-tunai. Yang tunai hanya sebanyak Rp 1 miliar. Di Hang Sheng Bank.
Yuan menolak dituduh melakukan pencucian uang. Dia mengaku hanya khawatir: uang itu akan jatuh ke pacar suaminya.
Hakim tidak percaya begitu saja: Yuan dijatuhi hukuman enam tahun enam bulan. Sekarang sudah kembali bebas.
Sampai sekarang tidak terungkap: siapa penembak Raymond Huang. Hanya saja polisi tahu: ada geng lain di Vancouver. Yang jadi pesaing Big Circle Boys. Misalnya Ghost Shadows. Atau Piru Street Boys.
Di Surabaya tidak ada geng sekelas Big Circle Boys. Tapi kepercayaan orang Surabaya sama: tidak mau membeli rumah sial seperti 3899 itu.