Kualitas kesehatan dan lingkungan yang terjaga, imbuhnya, merupakan bagian penting dari upaya menyejahterakan masyarakat. Seperti jika warga terpapar DBD maka akan terganggu aktivitas kerja sehingga mempengaruhi produktivitas dan perlu mengeluarkan sebagian pendapatan untuk pengobatan.
“DBD juga banyak mengancam anak-anak usia sekolah. Maka kita fokus pada upaya preventif seperti ini yang dibarengi dengan memelihara lingkungan dari genangan air yang bisa menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” pungkasnya.
Perindo juga mengapresiasi pemerintah pusat dan daerah yang sigap melakukan sosialisasi pencegahan dan penangganan DBD. Masyarakat juga dinilai semakin peka terhadap bahaya nyamuk aedes aegypti dan giat menggelar gotong royong membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal. (*)