TBM Harus Hadirkan Dampak Ekonomi

NGAMPRAH– Sejumlah taman baca masyarakat (TBM) di Kabupaten Bandung Barat mendorong masyarakat sekitar untuk mewujudkan kemandi­rian, terutama di bidang ekonomi. Hal ini disebab­kan kegiatan TBM saat ini lebih aplikatif, sehingga tidak hanya berkutat pada membaca buku di perpustakaan.

Penasihat TBM Kabupaten Bandung Barat Wildan Awaludin mengungkapkan, saat ini kegiatan literasi di TBM difokuskan pada tiga hal, yakni pendidikan, kesehatan, dan wirausaha. “Ilmu-ilmu yang diperoleh dari membaca buku itu diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak hanya sebagai pengetahuan,” katanya di Ngamprah, kemarin.

Dia menuturkan, meski minim bantuan dari pemerintah, sejumlah TBM berupaya mencari pendanaan dari donatur untuk kegiatan operasio­nal mereka. Dengan adanya saling berbagi antar-TBM, aktivitas bisa terus berjalan bahkan beberapa TBM bisa membuka wirausaha dan beasiswa.

Saat ini, ada 27 TBM yang masih bertahan dan aktif melakukan kegiatan literasi. Beberapa di antaranya sudah memiliki unit usaha berupa produk UMKM.

“Secara perlahan, sejumlah TBM terus bergerak menuju kemandirian ekonomi. Dan tentunya, ini akan lebih berkembang lagi jika dukungan pemerintah lebih baik lagi,” ujarnya.

Pengurus TBM Tali Rasa Aksara di Cipongkor, Elpa Andriawan menuturkan, TBM yang dikelola­nya sudah memiliki produk berupa peralatan rumah tangga yang terbuat dari bambu, seperti gelas dan baki hingga berbagai kerajinan. Bahkan, pemasarannya sudah tembus ke luar daerah karena dilakukan secara daring.

“Untuk pemasaran memang sudah ke luar, tetapi masih terbatas. Soalnya, harganya masih besaing juga dengan produk sejenis di pasaran,” ujarnya. (drx)

Tinggalkan Balasan